Saya harapkan tim dari sini segera mempersiapkan, sehingga Januari ketemu di Iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini betul-betul keduanya diberikan kepada Indonesia,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menargetkan untuk dapat berinvestasi pada sektor migas di Negara Iran, yang terletak di Ab-Teymoura dan Mansouri.

"Saya harapkan tim dari sini segera mempersiapkan, sehingga Januari ketemu di Iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini betul-betul keduanya diberikan kepada Indonesia," kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai hasil kunjungan kenegaraan ke India dan Iran di Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis.

Menurut Presiden, selain pengelolaan ladang minyak, kerja sama lain yang dapat dilakukan yaitu pembangunan pembangkit listrik dan pembelian elpiji untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

Kemudian Indonesia dan Iran, dalam pertemuan bilateral, juga sepakat membangun penyulingan minyak dengan total investasi sebesar 5 miliar dolar AS berkapasitas sebesar 300 ribu barel.

Selain itu, tindak lanjut kerja sama dengan India, jelas Jokowi, adalah peningkatan nilai perdagangan komoditas Indonesia selain batubara dan minyak sawit mentah.

"Dan juga yang berkaitan dengan investasi pengembangan bahan baku obat, bahan baku untuk industri obat kita," kata Presiden.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Jokowi menjelaskan Indonesia dan India menyepakati dilakukannya perundingan regional comprehensive economic partnership yang dapat segera ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga terkait di Indonesia.

Saat kunjungan itu, Presiden juga mengundang pengusaha India untuk berinvestasi di bidang farmasi, informasi dan teknologi dan otomotif.

"Setelah ini saya harapkan hal-hal yang berkaitan dengan kesepakatan kita di India bisa ditindaklanjuti oleh kementerian-kementerian yang ada, di bawah Menko, untuk segera ke India lagi untuk membicarakan lagi agar menjadi sesuatu yang konkret dan riil sehingga benar-benar perdagangan dan investasi kita dengan India meningkat," kata Kepala Negara dalam rapat tersebut.

Pewarta: Bayu Prasetyo dan Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016