Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X melakukan pencanangan pemanfaatan pedestrian Malioboro tahap pertama di Yogyakarta, Kamis sore.

Pencangan secara resmi pemanfaatan pedestrian Malioboro tahap pertama itu ditandai dengan penekanan tombol oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, energi, dan Sumber Daya Mineral DIY Rani Sjamsi Narsi, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sulistyo, serta Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

"Semoga tahap pertama ini bisa memberikan rasa yang relatif nyaman. Semoga masyarakat bisa menikmati tapi juga kami harapkan punya saran-saran perbaikan demi kepentingan bersama," kata Sultan saat memberikan sambutan.

Menurut Sultan pembangunan fisik sarana prasarana pedestrian Maliboro tahap I masuk dalam grand desain penataan kawasan Malioboro. Penyusunan grand desain itu merupakan integrasi dari lima terbaik hasil sayembara yang diikuti 88 peserta.

Meski demikian, ia berharap warga Yogyakarta maupun wisatawan yang datang di Malioboro tetap dapat memberikan masukan dan kritik sebagai pijakan pembangunan tahap selanjutnya. "Kalau ada sesuatu yang kurang mohon dikritisi, jangan sampai nanti semua sudah jadi baru punya komentar," kata dia.

Sultan juga berharap warga Yogyakarta serta wisatawan ikut menjaga kebersihan serta kenyamanan di kawasan Malioboro. Ia berharap sepanjang pedestrian Malioboro termasuk di gang-gang kecil di kawasan itu betul-betul bersih dari parkir sepeda motor. "Kita sudah sepakat bahwa pengganti tempat parkir untuk sepeda motor itu di Taman Garuda," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Rani Sjamsi Narsi menjelaskan pembangunan fisik sarana prasarana pedestrian Malioboro tahap I yakni mulai dari depan Hotel Inna Garuda hingga sebelum Pasar Beringharjo.

Pembangunan tahap satu dengan nilai kontrak Rp23,7 miliar itu, menurut dia, meliputi pemasangan lantai teraso yang dilengkapi jalur diffable sepanjang 910 meter dengan luas 10,750 meter persegi, serta dilengkapi 2 titik fasilitas air bersih siap minum.

Selain itu, kata dia, terdapat "street furnitures" meliputi tempat sampah 94 unit, kursi sandaran 115 unit, kursi tanpa sandaran 54 unit dan bollard pembatas 413 unit dengan ikon-ikon Jogja Istimewa, dan bollard bulat 68 unit.

Untuk penataan vegetasi di kawasan itu meliputi penanaman pohon asam jawa 71 batang dan gayam 9 batang, serta tanaman perdu soka warna kuning, merah, jingga, sebanyak 917 meter persegi.

Rani mengatakan untuk pembangunan pedestrian Malioboro tahap kedua pada 2017 akan dimulai dari depan Pasar Beringharjo hingga Titik Nol. Pada tahap itu juga akan dilakukan pembangunan tolilet bawah tanah di depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta untuk memfasilitasi pengunjung kawasan Titik Nol.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016