Makassar (ANTARA News) - Tim tenis meja Indonesia optimistis bisa merealisasikan target merebut medali perak di SEA Games Malaysia 2017.

Pelatih Kepala Tenis Meja Indonesia, Tony Meringgi di Makassar, Jumat, mengatakan sikap optimismenya itu berdasarkan pencapaian atau keberhasilan timnas beregu putera meraih medali perak pada Kejuaraan Internasional Tenis Meja bertajuk "10Th South East Asia Table Tennis Championships (SEATTA)" di Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Sulawesi Selatan.

"Jika dihubungkan lagi dengan target dari satlak Prima yang menyatakan tenis meja wajib meraih medali perak di SEA Games, maka kami tentu percaya diri setelah mampu merebut perak di SEATTA 2016,"katanya.

Ia menjelaskan, persaingan di SEATTA dan SEA Games pada dasarnya kurang lebih sama. Sebab di SEATTA juga diikuti para petenis terbaik dari berbagai negara di Asia Tenggara yang kemungkinan juga menjadi peserta SEA Games.

Artinya kekuatan calon lawan yang akan dihadapi di SEA Games sudah tergambar, katanya.

"Peta kekuatan dan hasil yang kita dapatkan (di SEATTA) sudah mendekati gambaran sebenarnya. Kita juga akan terus berbenah untuk lebih memaksimalkan kemampuan setiap atlet," jelasnya.

Terkait kelemahan yang masih terjadi pada timnas sehingga kesulitan mengimbangi Vietnam yang begitu medominasi di segala kategori, Tony mengakui masih ada beberapa yang memang menjadi fokus perhatian.

Termasuk di antaranya persiapan pemusatan latihan (TC) yang belum maksimal karena hanya dilaksanakan selama 11 hari, meski pada akhirnya tetap bisa bersaing.

"Juga masih harus memaksimalkan kombinasi pukulan dan kekompakan dalam permainan double. TC kita yang hanya 11 hari justru bisa tampil menjanjikan dengan mengalahkan tim Singapura, Thailand dan Malaysia,"ujarnya.

Namun demikian, timnas tentu harus mengingat jika di SEATTA itu hanya diikuti lima negara yakni Singapura (10 atlet), Thailand (8 atlet), Malaysia (8 atlet), Vietnam (7 atlet) serta Indonesia selaku tuan rumah yang menurunkan sebanyak 10 atlet.

Sementara enam negara pada akhirnya tidak memenuhi undangan yakni Laos, Filipina, Myanmar, Brunei Darusalam, Kamboja dan Timor Leste.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016