Bandung (ANTARA News) - Bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau bank bjb hingga akhir November 2016 telah melayani pembiayaan sebanyak 36.573 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

"Per November 2016, layanan UMKM bank bjb sudah mengucurkan pembiayaan untuk UMKM sebesar Rp6,7 triliun atau 10,6 persen dari total keseluruhan pembiayaan yang dilakukan bank bjb dan pembiayaan tersebut telah melayani 36.573 UMKM se-Indonesia," kata Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan, di Bandung, Jumat.

Ia menuturkan UMKM merupakan sektor usaha produktif yang saat ini tetap menjadi salah satu penopang stabilitas ekonomi di Indonesia dan setiap tahunnya terus meningkat.

"Di sisi lain berbagai tantangan besar terus dihadapi pelaku UMKM bukan hanya terkait permodalan namun juga dalam hal pengelolaan usahanya," kata dia.

Menurut dia, kebijakan dalam hal memberikan layanan kepada UMKM, salah satunya adalah dengan mewajibkan setiap bank mengucurkan pembiayaan UMKM merupakan program yang harus dilakukan perbankan.

Ia mengatakan Bank BJB turut berperan serta dalam tumbuh kembang UMKM di Jawa Barat sejalan dengan diluncurkannya dengan program program penciptaan 100.000 wirausaha baru oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Salah satu layanan yang sejak 2011 digerakkan bank bjb, kata Irfan, adalah pembiayaan UMKM yang diberi nama Kredit cinta rakyat (KCR) Jawa Barat.

"Program KCR mendapat sambutan sangat baik dari pelaku UMKM Jawa Barat. Dana ini termanfaatkan dengan baik oleh belasan ribu pelaku UMKM di Jawa Barat," kata dia.

Adapun penyaluran pembiayaan program KCR bank bjb, lanjut dia, melalui lima tahapan dengan total Rp385 miliar dan dengan total nasabah sebanyak 14.972 pelaku UMKM di Jawa Barat.

Ia menuturkan jumlah ini menunjukkan geliat UMKM yang berdampak positif terhadap perekonomian Jawa Barat dan bahkan melalui UMKM yang mengikuti KCR dapat terserap tenaga kerja mencapai 34.288 orang.

"Jadi KCR terbilang cukup diminati karena suku bunga yang terbilang rendah yakni 8,3 persen per tahun atau setara 0,37 persen per bulan. Bunga yang sangat ringan dan proses realisasi yang cepat serta kemudahan persyaratan menjadi andalan kredit Bank BJB," kata dia.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun mengapresiasi kinerja bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut sebagai salah satu BUMD yang berhasil.

"Alhamdulillah kali ini kita menorehkan sejarah baru. Sejarah dana bergulir yang selamat, kembali ke titik asal. Hampir tiap daerah mengalami pengalaman yang kurang bagus terkait dana bergulir," kata Heryawan.

Menurut dia, hala tersebut sejalan dengan prinsip Pemprov Jawa Barat untuk mengembangkan pengusaha kecil. Karena berkat pelaku UMKM perekonomiam di wilayah yang ia pimpin agar bisa terus menggeliat.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016