Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja sama dengan perusahaan asal Negeri Matador, Kunandia S.L. akan membuka "Rumah Indonesia" di Las Palmas, Spanyol, sebagai salah satu galeri untuk produk-produk Indonesia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Ari Satria, dalam keterangan tertulis, Rabu mengatakan bahwa pembukaan "Rumah Indonesia" tersebut sebagai salah satu strategi yang dipersiapkan untuk meningkatkan ekspor ke Spanyol.

"Rumah Indonesia diharapkan dapat menjadi showcase produk unggulan Indonesia termasuk kuliner Indonesia di Spanyol," kata Ari.

Nantinya, kehadiran Rumah Indonesia di Las Palmas dapat memfasilitasi pengusaha dari Indonesia dan Spanyol untuk mencari mitra bisnis. Selain itu juga sebagai kontak dagang yang dapat meningkatkan neraca perdagangan antara kedua belah pihak.

Saat ini, neraca perdagangan nonmigas Indonesia terhadap Spanyol tahun 2015 masih menunjukkan surplus, yaitu mencapai lebih dari 1,01 miliar dolar AS. Namun dibandingkan tahun 2014, angka tersebut menunjukkan penurunan surplus sebesar 1,42 miliar dolar AS.

"Wilayah Kepulauan Canaria, Semenanjung Iberia, dan Eropa Selatan dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke negara-negara Eropa dan Afrika," kata Ari.

Las Palmas merupakan satu dari tujuh pulau yang berada di Kepulauan Canaria. Las Palmas menjadi salah satu tempat tujuan wisata favorit bagi wisatawan di wilayah Eropa maupun Afrika. Pada tahun 2015 kunjungan wisatawan mencapai 11.589.715 jiwa, jauh melebihi populasi penduduk Las Palmas yang hanya sebesar 847.00 jiwa.

Pada 2004, Ditjen PEN yang saat itu bernama Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), pernah bekerja sama dengan Kunandia S.L., dan Pemerintah Kota Las Palmas untuk mengadakan pameran "La Exposicion Internacional de Artesania Canarias-Indonesia".

Kerja sama tersebut berlanjut pada tahun 2005 pada saat pameran "La II Feria Internacional de Artesania Mexico-Indonesia-Ingenio". Sejak 80 tahun yang lalu, Kunandia S.L telah melakukan impor produk Indonesia untuk dipasarkan di Spanyol dan Kepulauan Canaria.

"Di luar produk-produk primer yang selama ini mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke Spanyol, kita harus lebih mempromosikan produk lainnya seperti furnitur dan perikanan," kata Ari.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016