Madrid (ANTARA News) - Balai Kota Madrid pada Rabu (28/12) waktu setempat mengumumkan instruksi pembatasan mobil pribadi di jalan untuk memerangi dampak buruk polusi, menjadikannya sebagai kota pertama di Spanyol yang menerapkan kebijakan itu.

Mulai Kamis, antara pukul 05.30 GMT sampai 20.00 GMT, "kendaraan dengan pelat nomor registrasi genap akan diizinkan turun ke jalan pada hari genap dan mobil dengan pelat nomor registrasi ganjil di hari ganjil" menurut pernyataan Balai Kota.

Kebijakan yang akan dievaluasi kembali setiap hari sesuai dengan tingkat polusi itu merupakan yang pertama kali diterapkan di Spanyol.

Langkah itu diaktifkan ketika kadar nitrogen dioksida berbahaya di atmosfer mencapai di atas 200 mikrogram per meter kubik di sedikitnya dua stasiun pengukuran selama dua hari pemberlakuan, dan jika udara tidak bisa dibersihkan dalam waktu dekat.

Ada beberapa pengecualian dalam larangan itu, seperti untuk motor berpedal, mobil hibrida, kendaraan berpenumpang tiga orang atau lebih atau kendaraan yang digunakan oleh orang berkebutuhan khusus.

Bus, taksi dan kendaraan darurat juga dikecualikan dari larangan itu.

"Ini bukan tentang larangan berlalu-lintas tetapi tentang isu kesehatan masyarakat penting," kata Wakil Wali Kota Marta Higueras kepada wartawan.

"Banyak orang menderita gangguan pernapasan dan sangat terganggu oleh polusi udara," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Dengan 3,2 juta warga dan sekitar 1,8 juta mobil, Madrid sering menghadapi dampak buruk polusi. Gerakan pembatasan kendaraan pribadi di jalan adalah kebijakan anti-polisi tingkat tiga dalam skala empat tingkat. Tingkat empat juga meliputi pelarangan taksi di kota dan penggunaan mobil hibrida.

Kebijakan yang diterapkan oleh Balai Kota, yang dipimpin oleh kelompok kiri sejak 2015, memunculkan kritik dari partai konservatif Popular Party, yang menguasai Madrid selama hampir seperempat abad dan memerintah di tingkat nasional.

Kebijakan anti-polusi itu diterapkan oleh bekas wali kota dari Popular Party Ana Botella sebelum pemilihan wali kota Mei 2015 menurut warta kantor berita AFP. (kn)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016