Jakarta (ANTARA News) - Menkopolhukam Wiranto membantah bahwa pemerintah sedang berupaya menghalangi penggunaan media sosial terkait sejumlah upaya yang akan dilakukan untuk menertibkan penggunaan media sosial.

"Kita bukan menghalangi penggunaan media sosial, itu suatu keniscayaan, tapi mari kita gunakan dengan cara-cara yang etis, dengan cara-cara yang baik yang bermartabat yang bermanfaat bagi bangsa dan negara kita," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Menurut dia, perkembangan teknologi membawa dua dampak sekaligus yakni membawa keberkahan termasuk memajukan berbagai tata kehidupan masyarakat.

Namun di sisi lain, ada sesuatu yang cukup memperihatinkan dimana kemajuan teknologi informasi kemudian disalahgunakan oleh beberapa pihak untuk melakukan kegiatan berupa penyesatan, pengelabuhan, ujaran kebencian, hingga fitnah.

"Saat ini sulit dibedakan antara kritik dan cemoohan, antara kritik dan fitnah, antara kritik dan penyesatan, berita penyesatan, antara kritik dan ujaran-ujaran kebencian, ini kan jadi rancu," katanya.

Oleh karena itu, Pemerintah mengharapkan agar masyarakat lebih selektif dalam menerima berita dan lebih objektif untuk menyisir berita-berita.

"Kepada masyarakat kita harapkan supaya lebih waspada terhadap upaya-upaya berupa provokasi, agitasi, dan berupa propaganda dari pihak-pihak lain yang ingin membangun pemahaman yang berbeda terhadap pemerintah yang saat ini sedang menjalankan suatu program pembangunan secara serius dan sungguh-sungguh," katanya.

Sedangkan kepada para pembuat berita-berita yang menyesatkan itu, Wiranto memperingatkan agar mereka menghentikan hal-hal negatif tersebut.

"Kritik boleh tetapi hentikan cara-cara yang tidak tepat, cara-cara yang membangkitkan intoleransi, cara-cara yang membangkitkan radikalisme, bahkan cara-cara yang justru mendorong terjadinya terorisme, ini harus dihentikan, karena nyata-nyata tiga hal itu, terorisme, radikalisme, intoleranisme, itu sangat merugikan persatuan kita, merugikan kepentingan bangsa, merugikan pembangunan nasional," katanya.

Hal itu juga kata Wiranto, merugikan kebersamaan sebagai bangsa sehingga ia berharap masyarakat dapat benar-benar memahami persoalan tersebut.


Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016