... rupiah tahun emisi 2016 dilengkapi dengan unsur pengamanan yang lebih kuat untuk menanggulangi peredaran uang palsu...
Pangkalpinang, Bangka Belitung (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto, meyakinkan bahwa uang baru rupiah emisi 2016 tidak mudah dipalsukan. Foto wajah para pahlawan nasional menjadi motif utama lembar-lembar rupiah baru itu. 

"Uang baru rupiah tahun emisi 2016 dilengkapi dengan unsur pengamanan yang lebih kuat untuk menanggulangi peredaran uang palsu," ujarnya, di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan, satu seri uang rupiah tahun emisi 2016 terdiri dari tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang rupiah logam bergambar pahlawan.

"Uang rupiah kertas yang akan diterbitkan terdiri dari nilai nominal Rp100.000, Rp50.0000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Sedangkan uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp1.000, Rp500, Rp200, dan Rp100," ujarnya.

Lebih lanjut Ia jelaskan, penguatan dilakukan melalui color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso.

"Dari sisi color shifting, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, akan terjadi perubahan warna secara kontras. Kemudian dari sisi rainbow feature, jika dilihat dari sudut pandang tertentu akan muncul gambar tersembunyi multi warna berupa angka nominal," katanya.

Ia menambahkan, dari sisi latent image, jika dilihat dari sudut tertentu akan muncul gambar tersembunyi berupa teks BI pada bagian depan dan angka nominal pada bagian belakang.

"Dan dari sisi ultra violet feature (level 2) dilakukan penguatan desain UV feature yang memendar menjadi dua warna di bawah sinar UV," ujarnya.

Ia menuturkan, pada sisi rectoverso, jika diterawang akan terbentuk gambar saling isi yang merupakan logo BI.

Adapun perubahan lain pada uang rupiah TE 2016 adalah penyesuaian penggunaan gambar pahlawan sesuai Keputusan Presiden Nomor 31/2016 tentang penetapan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama pada bagian depan rupiah kertas dan logam negara kesatuan Republik Indonesia.

"Pemilihan gambar pahlawan dilakukan melalui proses diskusi kelompok terarah dengan sejarawan, akademisi, instansi terkait, dan pemerintah daerah," ujarnya.

Ia mengatakan, pemilihan gambar pahlawan itu memperhatikan prioritas provinsi yang belum terakomodasi dalam seri-seri uang rupiah selama ini. 

"Pahlawan yang berjuang di lingkup nasional mempunyai dampak besar dan nilai patriotisme serta memiliki ketokohan seperti nama pahlawan sudah digunakan sebagai nama fasilitas umum," katanya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016