Jakarta (ANTARA News) - Jelang 2017, harian Republika menggelar zikir bersama dan parade tausiyah di tiga kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta pada Sabtu.

Pelaksanaan kegiatan bertajuk Dzikir Nasional tersebut bertempat di Masjid At Tin Jakarta, Masjid Pusdai Bandung, dan Masjid Syuhada Yogyakarta.

Di Jakarta, rangkaian kegiatan Dzikir Nasional sudah dimulai sejak Jumat (30/12) petang dengan kegiatan donor darah, bazar buku, dan pertunjukan musik Islami Republikustik oleh kelompok musik Islami SAFALAS di area halaman Masjid At Tin.

Pada Sabtu, acara berlangsung sejak pagi hingga Minggu (1/1) dini hari. Pada pagi hari, digelar Fun Science and Mathematics bagi anak-anak, disambung Talkshow Cahaya Hati setelah salat ashar yang akan diisi oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Peggy Melati Sukma.

Selepas salat maghrib, acara akan dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.

Sementara, kegiatan tausiyah dan zikir akan diisi oleh Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain, ustaz Arifin Ilham, pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra, serta Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Menurut Ketua Panitia Dzikir Nasional Republika 2016 Nur Hasan Murtiaji, acara tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan Republika setiap malam pergantian tahun sejak 2002.

"Dzikir Nasional dilandasi keinginan Republika memberikan alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat pada malam pergantian tahun," kata Nur Hasan dalam keterangan pers.

Nur Hasan Murtiaji yang juga Wakil Pemimpin Redaksi Republika mengatakan Dzikir Nasional juga digelar untuk mempopulerkan nilai-nilai Islami sebagai gaya hidup bagi masyarakat muslim modern.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini acara Dzikir Nasional digelar selama dua hari, Jumat dan Sabtu.

Acara tahun ini juga diisi Pesantren Sains dan Matematika untuk SD dan SMP yang bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM).

"Dari acara pesantren ini kita ingin tanamkan kepada anak-anak bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga aktivitas keislaman lainnya, termasuk belajar sains dan matematika selain ilmu agama," kata Nur Hasan.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016