Nunukan (ANTARA News) - Sebuah kapal kayu pengangkut kelapa sawit tenggelam dihantam gelombang tinggi di laut Tanjung Ahus, perbatasan Kota Tarakan dengan Kabupaten Nunukan pada 1 Januari 2017.

Komandan Pos TNI AL Pulau Sebatik, Letttu Laut Benu Purnomo melalui keterangan tertulis kepada Antara di Nunukan, Senin, menyatakan mendapatkan laporan dari prajurit TNI AL Pos Tanjung Ahus pada Senin (2/1) sekitar pukul 07.00 WITA terkait kejadian tersebut.

Kapal itu bernama KM Anugrah dengan kapasitas 5-6 gross tonage (GT), tenggelam pada Minggu (1/1) sekitar pukul 17.00 WITA.

Peristiwa itu diketahui setelah Awaluddin (26), salah seorang anak buah kapal (ABK) yang tenggelam, ditemukan oleh nelayan asal Batu Lamampu Kecamatan Sebatik yang sedang menangkap ikan di sekitar lokasi kejadian.

Benu Purnomo menjelaskan, berdasarkan keterangan nelayan, seorang ABK kapal kayu itu berenang tanpa alat bantu dan berteriak minta tolong.

Awaluddin, yang asal Sulsel, mengaku kapalnya tenggelam dihantam ombak tinggi disertai angin kencang di perairan Tanjung Ahus.

Kapal kayu itu kemudian bocor sehingga ia melompat ke laut menyelamatkan diri bersama kedua rekannya Sofyan (30) dan Dedi (20), yang belum diketahui keberadaannya sampai saat ini.

Nelayan bernama Sesal (46) dan Solong (37) membawa Awaluddin ke Batu Lamampu. Korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sei Nyamuk Kecamatan Sebatik Timur.

Benu Purnomo menceritakan, kapal kayu yang tenggelam itu berangkat dari Pelabuhan Speedboat Tanjung Selor pada Jumat (30/12) sekitar pukul 07.00 WITA dengan tujuan Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan untuk mengangkut buah kelapa sawit yang akan dibawa ke Kabupaten Malinau Provinsi Kaltara.

Pewarta: M Rusman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017