Istanbul (ANTARA News) - Harian Turki Haberturk mengungkapkan detik-detik penyerang kelab malam Reina di Istanbul yang menbunuh 39 orang pada malam tahun baru lalu, dengan merilis sebuah cuplikan terbaru video mengenai bagaimana si teroris tiba di tempat kejadian perkara.

Dari cuplikan video dia terlihat memanggul ransel dan merokok saat mencegat sebuah taksi untuk menumpanginya pukul 11.58 malam waktu setempat, dari distrik Zeytinburnu di Istanbul menuju kelab malam Reina.

Menurut Haberturk, si teroris membawa granat kejut selagi menembaki orang-orang di kelab malam itu. Dia juga diketahui membawa pengisi peluru pada senjatanya untuk mempercepat berondongan peluru dari senapannya. Sekitar 120 sampai 180 selongsong peluru ditemukan di dalam ruang DJ di kelab malam itu.

Pihak berwajib kini sedang mengevaluasi bagaimana si penyerang bisa begitu mengenal sudut-sudut kelab malam Reina, termasuk tiga pintu rahasia yang hanya diketahui para pegawai kelab malam itu.

Dia juga hafal sekali para penjaga kelab malam itu tidak membawa senjata api dan bahwa senjata tidak diperbolehkan dibawa ke dalam kelab malam.

Menurut Haberturk, si teroris tidak masuk ke kamar kecil karena memang jauh dari pintu masuk dan dia juga masuk ke dapur ketika dia menembak membabi buta karena dia memang sudah berencana bersembunyi di sana kemudian.

Si teroris juga tidak kesulitan saat melarikan diri dari tempat kejadian perkara sehingga pihak berwajib Turki kini mengevaluasi apakah dia mendapatkan bantuan dari orang dalam.

Sudah diketahui sebelumnya bahwa si penyerang mencegat dan menumpang sebuah taksi setelah pembantaian itu dan turun di Kurucesme dengan mengaku kepada sopir taksi bahwa dia tidak punya ongkos.

Laporan penyelidikan terbaru menyebutkan bahwa si penyerang sempat meminjam ponsel sopir taksi itu untuk menelepon seseorang dan si sopir bersedia meminjaminya.

Si sopir taksi kemudian ditahan dan kesaksiannya dicatat polisi. Sopir taksi itu mengaku bahwa si penyerang menggunakan Bahasa Turki.

Sejak serangan itu, polisi Turki melakukan serangkaian penangkapan, kebanyakan warga Uzbekistan dan Kyrgyzstan yang tinggal di distrik Zeytinburnu di Istanbul di mana polisi menggeledah delapan alamat berbeda.

Polisi juga mengeglar operasi di distrik Basaksehir di Istanbul dan dua warga negara asing ditahan di Bandara Ataturk Istanbul pada 3 Januari karena ada kaitan dengan serangan ke kelab malam itu, demikian harian Turki, Haberturk.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017