Dalam jangka pendek, mengirim barang ke sana. Kalau di Samarinda, harga naik ya dicari jalannya, kirim dari daerah lain karena di daerah lain kan tidak segitu (harganya)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution akan berkoordinasi dengan Menteri Pertanian agar distribusi cabai tidak terganggu sehingga harga kembali stabil di beberapa daerah.

"Saya akan coba koordinasi dengan Mentan karena luar biasa sekali kalau (kenaikan) sampai sebesar itu," kata Darmin menyikapi kenaikan harga cabai di Jakarta, Rabu.

Saat ini terjadi kenaikan harga cabai dari berbagai jenis di beberapa daerah, salah satunya cabai tiung di Samarinda, Kalimantan Timur yang harganya Rp200.000 per kilogram.

Darmin mengatakan penyebab kenaikan harga cabai adalah karena distribusi terganggu dan faktor cuaca akibat musim kemarau basah.

Untuk itu, pemerintah akan berupaya menyiagakan pasokan bagi cabai, khusus di Samarinda, agar harga terkendali dalam beberapa hari mendatang.

"Dalam jangka pendek, mengirim barang ke sana. Kalau di Samarinda, harga naik ya dicari jalannya, kirim dari daerah lain karena di daerah lain kan tidak segitu (harganya)," kata Darmin.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim Muhammad Yunus, kenaikan harga cabai yang cukup tinggi itu telah berlangsung sejak tiga hari lalu, dengan puncak kenaikan terjadi dua hari terakhir.

Yunus mengatakan tingginya harga cabai karena beberapa daerah penghasil mengalami gagal panen akibat banjir, padahal hanya daerah tertentu yang pasokannya mencukupi. Akibatnya, cabai menjadi barang langka yang kemudian harganya melambung tinggi.

Namun, ia memperkirakan lonjakan harga cabai tidak akan lama karena Samarinda khususnya dan Kalimantan Timur umumnya, sering mengalami hal serupa.

"Saya yakin tidak ada penimbunan cabai oleh pemasok, karena daya tahan cabai hanya lima hari, setelah itu tidak segar lagi. Jadi, ini terjadi mungkin karena faktor cuaca yang mempengaruhi keterlambatan pengiriman atau bisa juga karena daerah penghasil cabai sedang gagal panen," ujar Yunus.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017