Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon percaya TNI memiliki pertimbangan matang ketika mengambil kebijakan menangguhkan kerja sama militernya dengan Australia dan mendukung sikap pemerintah untuk mengedepankan kepentingan nasional.

"Kami tunggu keterangan lebih rinci dari pihak TNI. Dalam hal ini, DPR RI melalui Komisi 1 akan meminta keterangan secara resmi kepada TNI soal penangguhan kerja sama militer dengan Australia," katanya di Jakarta, Kamis.

Fadli Zon mengatakan harus ada pernyataan resmi pemerintah Indonesia untuk meminta keterangan dan penjelasan kepada pemerintah Australia.

Hal itu, menurut dia, terkait ditemukannya materi pelatihan militer Australia di pangkalan militer di Perth, yang bermuatan negatif tentang TNI serta adanya unsur penghinaan terhadap Pancasila jika terbukti benar.

"Sebab hal ini, telah menyangkut ideologi dasar negara," ujarnya.

Fadli menegaskan langkah itu penting dilakukan pemerintah Indonesia agar terbangun "mutual trust" dalam hubungan kerja sama Indonesia-Australia.

Hubungan bilateral yang baik tidak hanya didasarkan unsur saling menguntungkan namun juga kesetaraan dan saling percaya.

"Namun saya juga berharap kerja sama militer Indonesia dan Australia dapat kembali berjalan baik," katanya.

Politikus Partai Gerindra itu menilai hubungan kerja sama kedua negara memang strategis dan harus stabil karena secara geografis kedua negara berdekatan.

Dia menilai letak geografis yang berdekatan, kedua negara sama-sama memiliki tantangan keamanan yang tak mudah dan butuh kerja sama kuat, seperti melawan terorisme, perdagangan manusia, keamanan maritim, dan ancaman keamanan kawasan lainnya.

Anggota Komisi I DPR Sukamta menegaskan bahwa Indonesia layak melayangkan protes bahkan kalau perlu dengan langkah taktis mengenai tindakan Australia itu.

"Dan saya percaya TNI akan mengambil langkah terbaik untuk bangsa Indonesia dan atas dasar kepentingan nasional," katanya.

Politikus PKS itu menilai kedua negara adalah tetangga terdekat, Indonesia adalah tetangga terdekat dan terbesar bagi Australia dan negara itu lebih butuh Indonesia.

Menurut dia, walaupun perbandingan seperti itu tidak terlalu diperlukan namun tetap saja lebih penting kita berkawan dengan saling menghormati dan menghargai daripada saling menyakiti dan memusuhi.

"Indonesia harus bersikap agar tidak ada negara atau warga negara lain melecehkan negara atau simbol-simbol negara kita," katanya.

Sebelumnya, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia. Selama ini kerja sama bidang pertahanan antarkedua negara dinilai tidak menguntungkan Indonesia.

"Iya betul menghentikan sementara, bukan memutuskan kerja sama," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto, di Jakarta, Rabu (4/1).

Wuryanto mengatakan TNI memutuskan penundaan kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) setelah melakukan evaluasi yaitu ada hal teknis yang dianggap tidak menguntungkan TNI.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017