Ini Golden Globe: Salah satu dari sedikit tempat di mana Amerika masih menghormati suara rakyat
Jakarta (ANTARA News) - Host atau pembawa acara seremoni Golden Globe, Jimmy Fallon, mengejek habis-habisan Presiden terpilih Donald Trump sampai beberapa kali sewaktu mengantarkan monolog pada anugerah tahunan ke-74 Golden Globe, Minggu malam waktu AS.

Selama empat menit, Fallon menyamakan Trump dengan tokoh jahat Raja Joffrey dari serial "Game of Thrones," lalu mengolok-olok Trump karena sulit merekrut artis pada pelantikannya nanti, dan kemudian menyatakan ajang Golden Globe lebih mengakui hasil Pilpres berdasarkan suara terbanyak (popular votes) yang dimenangkan Hillary Clinton, ketimbang hasil dari sistem elektoral yang memenangkan Trump.

"Ini Golden Globe: Salah satu dari sedikit tempat di mana Amerika masih menghormati suara rakyat (popular vote)," kata Fallon.

Fallon lalu membandingkan Trump dengan karakter King Joffrey dalam "Game of Thrones", yang terbunuh dan dikenal sebagai salah satu karakter paling jahat dalam serial ini.

"(Game of Thrones) punya banyak jalan cerita yang berbelit-belit dan mengejutkan, banyak orang yang berandai-andai apa jadinya jika King Joffery masih hidup. Oke, dalam 12 hari ke depan kita akan mengetahuinya," kata Fallon.

Baca Juga : Daftar pemenang penghargaan Golden Globe 2017

12 hari lagi Donald Trump akan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat.

Fallon juga bercanda bahwa hasil penjurian Golden Globe telah dengan hati-hati ditabulalsi oleh perusahaan akuntan Ernst and Young, dan (Presiden Rusia Vladimir) Putin."

Fallon juga menyinggung film Meryl Streep berjudul "Florence Foster Jenkins", mengenai komedi biografi tentang penyanyi payah opera.

"Karakter (dalam film ini) dianggap sebagai penyanyi opera paling buruk di dunia, yang bahkan dia saja tak mau bernanyi pada pelantikan Donald Trump," seloroh Fallon.

Fallon membuat heboh tahun silam ketika dia mengundang Trump pada acara talk show yang diasuhnya di mana di situ dia meminta Trump mengacak-acak rambutnya yang terkenal itu.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017