Jakarta (ANTARA News) - Investasi pada industri semen di Indonesia mencapai Rp15 triliun sepanjang tahun 2016, yang menunjukkan masih menariknya sektor ini bagi investor dalam maupun luar negeri. “Konsumsi semen perkapita nasional saat ini sekitar 243 kg per kapita,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat siaran pers di Jakarta, Senin.

Sedangkan, lanjut Airlangga, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, konsumsi semen per kapita di Malaysia sebesar 751 kg per kapita, Thailand sebesar 443 kg per kapita dan Vietnam sebesar 661 kg per kapita Hal tersebut disampaikan pada acara Semen Indonesia Award on Innovation 2015-2016 di Gresik, Jawa Timur, Senin.

Menurut Airlangga, capaian tersebut perlu diimbangi dengan pemenuhan semen untuk pasar domestik yang peluangnya cukup besar.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong penggunaan semen dalam negeri pada program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah. “Kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta instansi lainnya, sehingga diharapkan utilisasi industri semen nasional dapat ditingkatkan,” jelas Airlangga.

Airlangga menegaskan, Kemenperin berkomitmen untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif sehingga industri semen nasional dapat berkembang. Upaya yang dilakukan, antara lain dengan mengendalikan impor semen maupun klinker, mendorong diversifikasi produk barang-barang dari semen, serta penerapan dan penegakan Standar Nasional Indonesia (SNI) semen secara wajib maupun pengembangannya.

“Selain itu, kami juga meminta kepada pelaku industri semen nasional agar terus membangun budaya inovasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat baik di tingkat regional maupun internasional,” paparnya.

Apalagi, lanjut Airlangga, inovasi tersebut juga akan menjadi keuntungan bagi perusahaan agar menjadi lebih efisien terutama dalam mengatasi kelebihan kapasitas produksi semen dalam negeri, yang sejak tahun 2015 mencapai 25 persen dari kebutuhan.

Dalam kesempatan ini, Airlangga memberikan apresiasi kepada PT Semen Indonesia atas upaya menumbuhkan semangat berinovasi di lingkungan grupnya melalui ajang Semen Indonesia Award on Innovation 2015-2016. “Karena kegiatan ini bertujuan dapat memacu kinerja industri semen secara berkesinambungan melalui cost leadership dan operational excellence,” tuturnya.

Guna mendorong peningkatan daya saing, kata Airlangga, pelaku industri di seluruh dunia sedang bertransformasi untuk menyambut Revolusi Industri yang ke-4 atau dikenal dengan istilah Industri 4.0, yang menekankan pada Platform Internet of Things untuk mencari langkah-langkah efisiensi dan optimalisasi proses produksi agar mencapai output yang maksimal.

“Industri semen diharapkan dapat melakukan transformasi sesuai dengan perkembangan teknologi Industri 4.0 yang dapat diterapkan secara bertahap,” terangnya.

Sedangkan, terkait dengan program pemerintah untuk memberdayakan penggunaan tenaga kerja lokal di sektor industri, Kemenperin fokus terhadap pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi industri yang berbasis kompetensi serta memiliki keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

“Pendidikan vokasi diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai kebutuhan di dunia industri saat ini, sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja industri dengan tenaga kerja yang tersedia,” jelasnya.

Selanjutnya, Menperin mengharapkan agar Semen Indonesia Group dapat mendukung dan membuat program pendidikan vokasi yang bekerja sama dengan sekolah kejuruan di sekitar pabrik maupun daerah lainnya sehingga kebutuhan tenaga kerja dapat dipenuhi oleh tenaga kerja lokal.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017