Moskow (ANTARA News) - Uzbekistan membatalkan perluasan  bebas visa, Senin (9/1) waktu setempat.

Pemerintah negara Asia Tengah itu mengatakan pada awal Desember bahwa  warga asing dari 15 negara, termasuk Jerman, Inggris dan Kanada, tidak lagi memerlukan visa untuk masuk ke negara tersebut mulai April.

Langkah tersebut diumumkan setelah terpilihnya pemimpin sementara Shavkat Mirziyoyev  sebagai presiden, menggantikan presiden Islam Karimov yang mangkat pada September. 

Langkah itu, menurut AFP,  juga dipandang sebagai kecenderungan melunaknya sikap salah satu negara yang paling ketat peraturannya.

Fasilitas bebas visa itu ternyata akan diberlakukan mulai 1 Januari 2021, seperti dinyatakan dalam peraturan presiden yang ditandatangani pada akhir Desember 2016, tapi baru dirilis online pada Senin.

Fasilitas bebas visa itu akan meliputi bebas visa perjalanan untuk warga Prancis dan Amerika usia 55 atau lebih tua.

Uzbekistan adalah tempat Bukhara, Khiva dan Samarkand berada -- tiga kota yang dianggap harga berharga di sepanjang jalur perdagangan Jalan Sutra yang menghubungkan Eropa dan Asia.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017