Jakarta (ANTARA News) - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek yang menggelar demonstrasi Bela Rakyat 121, di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, guna memprotes beberapa kebijakan pemerintah berharap bisa menyampaikan tuntutannya secara langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Ihsan Munawar dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI selaku koordinator aksi mengatakan pihak BEM Jabodetabek sudah menyampaikan surat resmi kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk bertemu Presiden Joko Widodo dalam unjuk rasa hari ini.

"Kami ingin menyampaikan langsung dan bertemu dengan Presiden Jokowi. Kami sudah melayangkan surat resmi kepada Pak Pratikno," kata Ihsan, di lokasi aksi, Kamis.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan sekitar seratusan orang mahasiswa perwakilan dari 20 perguruan tinggi di Jebodetabek memprotes kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat antara lain Peraturan Pemerintah No.60/2016 tentang Jenis dan Tarif atau Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia terkait penerbitan dan pengesahan STNK dan BPKB.

Mereka juga menolak kenaikan tarif dasar listrik sekaligus mendesak dikembalikannya subsidi pengguna listrik golongan 900 VA, serta meminta agar mekanisme penetapan harga BBM dikembalikan kepada pemerintah dan menjamin terpenuhinya kebutuhan BBM bersubsidi di seluruh SPBU.

Ikhsan mengatakan apabila tuntutan tersebut tidak digubris perintah maka mereka akan kembali menggelar aksi yang lebih besar.

"Apabila itikad baik kami tidak digubris dengan baik. Maka di aksi selanjutnya akan lebih besar dari hari ini," kata dia.

Massa berkumpul di sekitar Patung Arjuna Wijaya di Bundaran Bank Indonesia, simpang Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Selatan, pada pukul 13.00WIB kemudian bergerak menuju Istana Merdeka, di Jalan Medan Merdeka Utara.

Mereka menyampaikan tuntutannya tidak hanya melalui orasi dan menyanyikan lagu perjuangan, namun juga menggelar aksi teatrikal mengangkat keranda jenazah.

Sejumlah mahasiswa juga berperan sebagai masyarakat yang kesusahan dengan wajah dilumuri cat hitam. Mereka menggantungkan kertas bertuliskan BBM, Tagihan listrik, dan STNK/BPKB yang tarifnya naik.

Tidak hanya itu, sebagian dari mereka juga membawa nampan berisi cabai yang sudah kering seolah menggambarkan kesulitan warga membeli cabai yang harganya naik.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017