Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pemanfaatan lahan di Kabupaten Ciangir, Tangerang Selatan, untuk tanaman cabai hanya bersifat sementara.

"Pemanfaatan lahan di Ciangir untuk kebun cabai itu tidak permanen, karena memang lahan itu direncanakan untuk pembangunan panti jompo," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut pria yang lebih sering dipanggil Soni itu, lahan di Ciangir tersebut nantinya akan dibangun sebuah panti jompo dengan berbagai fasilitas. Selain itu, juga akan dibangun rumah susun (rusun).

Akan tetapi, sambung dia, belakangan ini pasokan cabai ke ibu kota berkurang signifikan. Kebutuhan cabai di Jakarta setiap hari tercatat mencapai 120 ton, sedangkan pasokan yang ada hanya sekitar 40 hingga 70 ton saja.

"Harga cabai belakangan ini mengalami kenaikan. Makanya, kami mau manfaatkan lahan yang di Ciangir itu untuk menanam cabai. Kebutuhan akan cabai sekarang sangat mendesak," ujar Soni.

Meskipun demikian, lebih lanjut dia menuturkan untuk menjaga keseimbangan pasokan cabai bagi warga yang ada di wilayah ibu kota DKI Jakarta memang dibutuhkan intervensi dari pemerintah pusat.

"Kalau suplai tidak bertambah, harga cabai pasti naik lagi. Maka dari itu, memang harus dicari keseimbangan distribusi cabai dari seluruh produsen di Indonesia. Namun, Itu merupakan kewenangan pusat untuk meredistribusikan pasokan," tutur Soni.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menanam sebanyak 18.000 bibit atau batang pohon cabai di lahan seluas satu hektare di Kabupaten Ciangir, Tangerang Selatan.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017