Jakarta (ANTARA News) - Deputi Bidang Advokasi Pergerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Abidinsyah Siregar mengakui banyak berita tidak benar atau "hoax" yang beredar di media sosial mengenai keluarga berencana (KB).

"Misalnya, ada beberapa waktu lalu artikel di media sosial yang bilang kalau menggunakan pil kontrasepsi bisa bikin steril. Padahal, itu tidak benar," ujar Abidinsyah usai peluncuran radio streaming dan videotron di Jakarta, Jumat.

Isu lainnya yang tak benar, mengenai penggunaan implan atau susuk KB di lengan yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan amputasi.

"Yang disayangkan banyak artikel tersebut yang tidak ada sumbernya. Lebih lebih lagi, kalau ada yang meneruskan artikel itu ke orang lain," keluh dia.

Berita bohong tersebut, kata dia, perlu dikonfirmasi oleh BKKBN. Ia berharap melalui peluncuran videotron dan radio streaming dapat mengkonfirmasi semua berita bohong itu.

Ia pun mengingatkan bahwa kemajuan bangsa dan negara ditentukan dari terencana atau tidaknya keluarga.

"Sebuah upaya terencana bisa menghasilkan keluarga yang berkualitas. Begitu juga kecerdasan manusia itu bisa dibuat, karena ditentukan sejak dalam masa kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan anak," ujarnya.

Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty mengatakan peluncuran radio streaming dan videotron tersebut diperuntukkan untuk menggaungkan kembali program KB yang melemah pascareformasi.

"Melalui radio streaming dan videotron ini, kami akan menggaungkan kembali semangat masyarakat untuk ikut KB," kata Surya.

Radio streaming tersebut bisa diakses melalui ponsel pintar, sementara videotron dipasang di sejumlah tempat di Indonesia.

Pewarta: Indriani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017