Sukabumi (ANTARA News) - Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bencana banjir akibat meluapnya Sungai Cipalabuhan di Palabuhanratu mengakibatkan 20 unit rumah terendam.

"Kondisi paling parah berada di Kampung Babakan Gumelar, RT 02/023, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi didampingi Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Yana Rusyana di Sukabumi, Sabtu.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan jumlah rumah yang terkena dampak bencana banjir yang terjadi sejak pukul 04.00 WIB pada Sabtu ini bertambah.

Adapun ketinggian air berkisar 10 cm hingga satu meter, bahkan di beberapa titik seperti Kantor Kelurahan Palabuhanratu ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Hingga Sabtu sore, air sudah berangsur surut walaupun di beberapa titik air masih menggenangi rumah warga, fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan dan kantor pemerintahan.

Bencana ini terjadi karena hujan deras yang mengguyur Palabuhanratu sejak Jumat (13/1) hingga Sabtu yang mengakibatkan debit air Sungai Cipalabuhan meningkat dan akhirnya meluber karena aliran yang semakin menyempit ditambah terjadi pendangkalan dasar sungai.

Untuk rumah yang rusak akibat bencana ini, masih dalam verifikasi, tapi mayoritas rusak ringan. Sementara kerugian masih dalam perhitungan pihaknya, karena rata-rata harta milik warga yang rusak seperti perabotan rumah tangga, barang elektronik, pakaian dan lain-lain.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Muspika Palabuhanratu yang dibantu berbagai elemen relawan untuk penanganan pascabencana," tambahnya.

Sementara, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengatakan bencana banjir akibat meluapnya Sungai Cipalabuhan sudah menjadi langganan setiap musim penghujan.

Bahkan beberapa tahun yang lalu, saat perayaan Hari Nelayan tingkat Kabupaten Sukabumi, banjir ini merusak puluhan stand pameran yang berada di lingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu.

Akibatnya barang dagangan yang dipajang di stand tersebut banyak yang hanyut sehingga kerugian pedagang mencapai ratusan juta rupiah.

"Jika hujan deras apalagi turun sepanjang hari aliran Sungai Cipalabuhan sudah tidak bisa menampung debit air sehingga airnya meluber hingga permukiman warga dan fasilitas umum lainnya," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017