Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 10.600 warga Makassar dijadwalkan akan melakukan penanaman cabai secara kolosal pada akhir Januari 2017 sebagai bagian dari percepatan realisasi program Badan Usaha Lorong (Bulo).

"Semuanya sudah siap dan sisa penanaman pohon secara kolosal yang kita tunggu dan itu juga sudah terjadwal di akhir bulan Januari ini," ujar Ketua Pokja Bulo, Dr Sakkapati di Makassar, Sabtu.

Dia mengatakan, gerakan massal ini dicetuskan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto sebagai momentum percepatan pelaksanaan program Bulo diseluruh kecamatan yang ada di kota Makassar.

Sakkapati menjelaskan aksi tanam cabai ini sebagai tombol penggerak awal dimulainya program Bulo yang akan menjalar keseluruh lorong di Kota Makassar.

"Saat ini seluruh tim Bulo yang dikordinir langsung Pak wali kota bersama Tim Pro sedang mempersiapkan segala kebutuhan, mulai dari bibit cabai, lahan, termasuk sarana lainnya," katanya.

Ia melanjutkan, aksi tanam cabai ini akan dipusatkan di Kecamatan Biringkanaya, tepatnya diarea perumahan Griya dengan estimasi sebanyak 10.600 orang akan hadir menamam 10.600 bibit cabe yang sudah disiapkan.

Sakkapati yang juga merupakan akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini menjelaskan bahwa kelompk kerja (Pokja) Bulo yang diketuainya bertugas membuat sistem percepatan program Bulo di kota Makassar.

"Esensinya bagaimana agar seluruh lorong yang saat ini menjadi salah satu fokus utama pembangunan di kota Makassar dengan sejumlah program inovasi seperti lorong garden, Singarana Lorongku, serta program lainnya mampu lebih ditingkatkan lagi dengan memberikan nilai ekonomi terhadap masyarakat lorong. Makanya Pak Wali ingin fokus tanaman produktif, yakni cabe," lanjutnya.

Pentingnya tanam cabe di lorong yang sudah didengungkan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto sejak dua tahun terakhir ternyata terbukti sangat strategis menyusul tingginya nilai jual cabe sekaligus menjadi pemicu inflasi tertinggi di Indonesia.

"Kenapa cabe, hasil sharing kami dengan sejumlah pakar cabe dengan modal tujuh ribu rupiah saja itu bisa menghasilkan profit Rp375 ribu. Jadi jika kita mensupport dana sebesar Rp5 miliar, maka hitung-hitungnya akan menghasilkan laba sebesar Rp375 ribu miliar atau Rp3,75 triliun dan itu angka yang sangat fantastis," jelasnya.

Di Makassar ini, kata dia, ada sekitar tujuh ribuan lorong. Untuk tahap awal, akan akan merealisasikan terbentuknya lima ratus kelompok tani lorong (Poktan).

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017