Paling saya ingat dari perkataan Pak Jono adalah POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controling)
Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, tanpa sengaja bertemu gurunya di Mesjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Minggu, usai melaksanakan salat Subuh berjamaah dan memberikan sambutan pada Tablig Akbar Politik Islam.

Usai diwawancarai awak media, tiba-tiba Anies langsung mengatakan "itu guru saya SMP," kata Anies langsung mendekati seorang laki-laki tua dan berangkulan melepas rindu. Cukup lama Anies merangkul gurunya yang bernama Sarjono Ragil Santoso.

Suasana haru bercampur senang terlihat dari pertemuan guru dan murid SMP Negeri 5 Jogjakarta itu.

"Pak Jono ini adalah guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan), juga pembina OSIS dan pendekar silat dari Tapak Suci," kata Anies memperkenalkan sang guru kepada awak media dan orang-orang sekitarnya.

Dia mengenang sebuah kalimat yang selalu diingatnya dari sang guru yang diajarkan untuk menjadi seorang pemimpin yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controling (POAC).

"Paling saya ingat dari perkataan Pak Jono adalah POAC karena saya belajar leadership, belajar pertama kali dari beliau," kaya Anies.

Pak Jono sendiri berpesan kepada Anies agar tetap berpegang tetap pada iman dan taqwa. "Sifat kangennya tetap pada iman dan taqwa," katanya.

Tablig Akbar Politik Islam itu juga dihadiri Amien Rais, Sylviana Murni dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF) Bachtiar Nasir.

Pilkada DKI diikuti tiga pasangan calon, meliputi Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017