San Francisco, Amerika Serikat (ANTARA News) - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kembali singgah di Amerika Serikat sepulang dari kunjungan resmi ke Amerika Latin, dengan sempat mampir ke kantor pusat Twitter Inc, Sabtu waktu setempat, dan di sana dia mengaktifkan lagi akun lama Twitter miliknya.

"Lagi lawatan besar ke markas besar @Twitter hari ini. Terima kasih kepada @vijaya dan tim telah mengajak kami berkeliling-keliling," tulis dia dalam cuitan dari akun lamanya yang dibuatnya dua tahun silam. Selama ini dia selalu mencuit dalam Bahasa China.

Belum jelas benar apakah dia membuka akunnya yang dalam Bahasa Inggris atau sekadar menghidupkan lagi akun lamanya.

Seorang sumber mengungkapkan bahwa Tsai bertemu dengan General Counsel Twitter Vijaya Gadde, namun CEO dan pendiri Twitter, Jack Dorsey, tidak hadir. Dari foto kunjungan presiden Taiwan yang diposting online, Tsai terlihat mengaktifkan lagi akun Twitternya.

Tsai  kembali dari lawatan ke Amerika Latin. Namun yang lebih menghebohkan dari lawatan dia adalah persinggahan dia di AS setelah Presiden terpilih Donald Trump bulan lalu menyatakan akan mempertimbangkan kembali kebijakan "Satu China" yang selama ini diadopsi AS. Kebijakan itu menyebutkan bahwa AS mengakui hanya ada satu China dan Taiwan adalah salah satu bagian dari China.

Pada 7 dan 8 Januari lalu Tsai singgah di Houston sebelum menuju Amerika Tengah. Jumat waktu AS lalu dia tiba di San Francisco dalam perjalanan pulang ke Taiwan. Di San Francisco dia tidak kelihatan bertemu dengan pejabat AS, namun di Houston Minggu pekan lalu, dia bertemu dengan Senator Ted Cruz dan GubernurTexas Greg Abbott.  Tindakan ini  membuat berang China.

 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017