Kendari (ANTARA News) - Dinas Tanaman Pangan Sulawesi Tenggara terus mengembangkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari guna mengatasi masalah cabai yang kerap menjadi keluhan masyarakat karena harga meroket secara tiba-tiba.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Sultra Muhammad Nasir di Kendari, Minggu, mengatakan persoalan cabai bisa ditangani dengan mudah asalkan ada kemauan warga memanfaatkan pekarangan untuk menanam cabai dalam pot atau polibek.

"Kalau KRPL ini bisa dimanfaatkan dengan menanam minimal lima pohon cabai setiap rumah, maka tuntas persoalan cabai. Lagi pula bisa mendukung dan menunjang ekonomi keluarga di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan untuk mengembangkan program KRPL, maka keterlibatan kader kelompok tani wanita (KWT) berperan menyukseskannya.

Kader kelompok wanita tani, katanya, harus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, untuk dapat mengembangkan program KRPL.

"Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang baru saja berkunjung di daerah ini mengaku masalah cabai cukup diselesaikan oleh ibu rumah tangga dengan cara menanam lima pohon setiap rumah," katanya.

Dia mengatakan optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui upaya pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

"Upaya ini dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai dengan kebutuhan keluarga, seperti aneka umbi, sayuran, buah, serta ternak dan ikan sebagai tambahan untuk ketersediaan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, protein bagi keluarga pada suatu lokasi. Jika program ini dikelola dengan baik dapat meningkatakan ketersediaan pangan dan daya beli petani," katanya.

Ia berharap, akan dapat terbentuk sebuah kawasan yang kaya akan sumber pangan yang diproduksi sendiri di kawasan tersebut dari optimalisasi pekarangan.

Pewarta: Suparman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017