Kutacane (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh resmi menghentikan pencarian tiga orang korban hilang di pengunungan Perkison.

"Posisi kita, kalau pencarian, sudah tidak lagi. Melainkan hanya melakukan pemantauan, seperti biasa saja," ucap Koordinator Pos SAR Kutacane Risky Hidayat di Kutacane, Ahad.

Ia telah melakukan upaya pencarian selama 14 hari dengan dua matra yakni melalui darat sebanyak tiga tim, dan udara menggunakan helikopter.

Tiga tim darat itu diterjunkan secara bergantian dengan petugas gabungan terdiri SAR Kutacane, TNI/Polri, unsur Satpol Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan warga tempatan.

Lalu pada Sabtu (14/1), melakukan operasi pencarian korban menggunakan satu unit Helikopter AW139 dan diterbangkan langsung dari Lanud Soewondo di Medan, Sumatera Utara dengan hasil nihil.

"Karena tak mungkin satu bulan, kita cari. Kan sudah ada SOP-nya Standar Operasional Prosedur Basarnas, cuma selama tujuh hari," terangnya.

Risky mengucapkan terima kasih atas bantuan semua unsur yang terlibat dalam pencarian lima orang korban tersesat, dan menderita kelaparan saat mencari kayu gaharu di hutan pengunungan setempat.

"Semoga pihak keluarga korban, dapat memahami segala upaya yang telah kita lakukan," bebernya.

"Tapi kita tetap ikuti perkembangan, serta cari informasi dari warga setempat yang memiliki kebun di sekitar kaki Gunung Perkison atas tanda-tanda korban," tegas Risky.

Tim pertama Basarnas berangkat Ahad (1/1) telah menemukan seorang korban dari lima yang dicari atas nama Ayuman Sastra (30) warga Desa Liang Pangi, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara dalam keadaan selamat.

Disusul tim kedua berangkat Rabu (4/1), dan mengalami kendala berupa peralatan komunikasi dan terpaksa menempuh jalur cukup ekstrem, sehingga pihaknya memutuskan untuk kembali Sabtu (7/1).

Terakhir tim ketiga berangkat pada Ahad (8/7) dengan sasaran mencari empat orang korban, dan menemukan korban Jalal (40) warga Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara dalam keadaan selamat.

Arta (36), warga Terutung Payung, Bambel, sebagai korban selamat melaporkan pada Sabtu (31/12), dia tersesat dan kelaparan bersama kelima orang rekan karena mencari kayu alim di pengunungan Perkison.

Kayu gaharu atau bahasa latin aquilaria malaccensis memiliki tinggi pohon 40 meter, dan diameter 60 centimeter mengandung resin beraroma wangi yang dipakai campuran untuk membuat parfum.


Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017