Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy mengatakan bahwa agama Islam mengajarkan kebaikan dengan kelembutan, bukan kemarahan.

"(Islam) tidak diajarkan dengan kemarahan, agama Islam yang menyatukan Nusantara dari Sabang sampau Merauke ini diajarkan dengan kelembutan," katanya saat memberikan sambutan dalam rangka Hari Lahir Ke-44 PPP dan pelantikan pengurus DPW PPP Jawa Tengah dan DPC PPP se-Jateng di Semarang, Minggu.

Pria yang akrab disapa Romi itu menanyakan kepada tamu undangan dan kader PPP yang menghadiri acara tersebut, apakah sudah pernah tahu ada cerita bahwa Nabi Muhammad itu marah atau mengumpat.

"Sudah pernah tahu atau dengar cerita bahwa Nabi Muhammad itu misuh-misuh sekali saja sepanjang hidupnya, pernah "gak" di dalam riwayat hidupnya itu ada? Tidak pernah," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa hadirnya agama Islam di Indonesia itu untuk mempersatukan, bukan untuk memecah belah NKRI.

"Jika ada pihak yang ingin menggulingkan NKRI, itu nasionalismenya di mana?" ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, seluruh kader PPP harus mencintai tanah air Indonesia dan menyebarkan agama Islam dengan penuh kecintaan, sebab itu sebagai bagian dari keimanan.

"Jangan pisahkan Indonesia dengan agama, karena para pendiri bangsa telah meletakkan Ketuhanan sebagai sila pertama Pancasila dan itu merupakan ekspresi serta keyakinan para pendiri bangsa bahwa hubungan negara dengan agama itu saling melengkapi," katanya.

Ia menyebutkan bahwa tidak ada kebenaran yang abadi di dunia kecuali milik Allah dan selama di dunia maka kebenaran bersifat relatif.

"Kok sekarang ada yang menghakimi agama-agamanya orang lain? Kok hari ini ada yang menghakimi keagamaan seseorang? Itu berarti telah mengambil alih tanggung jawab Allah yang baru dilaksanakan pada saat kiamat nanti," ujarnya.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017