Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter di Deli Serdang, Sumatera Utara mengejutkan warga hingga berhamburan keluar rumah.

"Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa. Gempa dirasakan keras di Deli Serdang, Binjai dan Karo sekitar 5-8 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Berdasarkan pencatatan Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika, kata dia, gempa tersebut berpusat di darat yaitu 28 kilometer barat daya Kabupaten Deli Serdang, Senin pukul 19.42 WIB. Sumber gempa berasal dari sesar di darat dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, gempa 3.9 SR terjadi pada pukul 19:13:30 WIB dengan pusat gempa di darat pada 23 kilometer barat daya Kabupaten Deli Serdang dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa, kata dia, juga dirasakan dengan intensitas sedang di Kota Medan. Masyarakat Kota Medan juga berhamburan keluar rumah.

Dia mengatakan pusat gempa cukup dekat dengan Gunung Sinabung karena pusat gempa berjarak sekitar 33 kilometer timur laut dari Kabupaten Karo.

"Semoga tidak makin meningkatkan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung. PVMBG mengintensifkan pengamatan Gunung Sinabung. Status Sinabung tetap Awas," kata dia.

Berdasarkan analisis peta gempa, kata dia, dirasakan di sekitar Deli Serdang dan Binjai dengan intensitas gempa sekitar IV hingga V MM. Skala tersebut berarti guncangan gempa yang dirasakan ringan hingga sedang.

"Diperkirakan gempa tidak berdampak pada kerusakan bangunan yang masif. Umumnya bangunan akan rusak berat jika menerima intensitas gempa dibatas VI MMI," kata dia.

Sutopo mengatakan BPBD masih melakukan pendataan dan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Dilaporkan beberapa rumah mengalami kerusakan tapi mengenai angka masih pendataan. Listrik mati di Kota Berastagi dan beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung seperti di Desa Sukandebi dan Sukatepu.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017