Atlanta/Mew York (ANTARA News) - Putera-puteri pejuang HAM Amerika Serikat Martin Luther King mengatakan Senin waktu setempat "Tuhan mampu menundukkan Donald Trump", namun anak-anak pemimpin pejuang hak-hak sipil AS itu menyampaikan nada rekonsiliatif dengan Trump pada hari libur nasional untuk menghormati mendiang ayahanda mereka itu.

Pernyataan anak-anak King yang dibunnuh pada 1968 pada usia 39 itu menandai keruwetan akibat perseteruan Donald Trump dan anggota Kongres kulit hitam John Lewis yang pecah pekan lalu.

Percekcokan Trump-Lewes itu mulai ketika Lewis yang sudah berusia 76 tahun dan kawan seperjuangan Martin Luther King pada 1960-an, menyatakan kemenangan Trump tidak sah karena Rusia mengintervensi Pemilu AS. Pernyataan ini mengundang komentar pedas Trump.

Bernice King, anak perempuan termuda King, berkata kepada jemaat Gereja Baptis Ebenezer di Atlanta untuk tidak pernah berhenti berharap dan "Jangan takut kepada mereka yang duduk di Gedung Putih."

"Tuhan dapat mengalahkan Trump," kata dia disambut standing ovation jemaat gereja ini.

Misa di gereja di mana King pernah berkhotbah itu diselenggarakan setiap tahun pada Hari Martin Luther King Jr yang merupakan hari libur nasional di AS.

Tahun ini liburan nasional itu jatuh bertepatan dengan sebelum berakhirnya masa jabatan Barack Obama yang menjadi presiden kulit hitam pertama AS. Trump akan disumpah jabatan untuk menggantikan Obama Jumat pekan ini.

Obama dan ibu negara Michelle Obama menghabiskan liburan nasional ini dengan membantu mengecat mural di sebuah ruang komunitas di satu penampungan di Washington. Di sini mereka menyumbangkan seperangkat mainan yang pernah dipakai dua putri mereka saat baru tiba di Gedung Putih pada 2009.

Trump yang hanya didukung 8 persen pemilih kulit hitam, telah menyampaikan pujian kepada King dalam posting Twitter, beberapa jam sebelum bertemu dengan putra tertua King, Martin Luther King III, di kantornya di Trump Tower, New York.

"Merayakan Hari Martin Luther King dan semua hal indah yang dia bela. Hormati beliau karena kebesarannya!" cuit Trump.

Trump dan King III naik lift bersama dan berjabat tangan. Trump menyampaikan selamat tinggal kepada King, lalu kembali ke lift tanpa menjawab pertanyaan.

King mengaku telah melewati pertemuan konstruktif untuk membahas bagaimana meningkatkan sistem Pemilu AS yang dianggap King telah cacat, namun dia menolak menjawab apakah dia tersinggung oleh jawaban Trump kepada Lewis.

Lewis tidak menyinggung nama Trump saat berpidato di Miami mengenai perjuangan hak sipil untuk menghormati King, namun dia mendesak kaum muda kulit hitam AS untuk menganggap memilih dalam Pemilu sebagai hal suci.

"Kita semua harus menjadi peserta proses demokrasi. Ketika kalian sudah cukup umur untuk didaftar sebagai pemilih, maka pergi, daftar dan pilihlah," kata Lewis seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017