Medan (ANTARA News) - Pascagempa sebanyak dua kali di Sumut pada Senin, 16 Januari malam, hingga Selasa pukul 14.00 WIB sudah terjadi 33 kali gempa susulan.

"Gempa susulan itu memang tidak dirasakan sebagian besar warga Sumut karena selain kekuatannya lebih rendah yakni 2 hingga 4,3 SR.Kedalamannya juga lebih dalam yakni 30 kilometer dari 10 kilometer seperti Senin malam," ujar Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Syahnan di Medan, Selasa.

Sejak gempa kedua pada Senin pukul 19.42 WIB, gempa susulan terjadi lima menit kemudian dan berlanjut hingga Selasa, 17 Januari siang.

Gempa susulan terkuat yakni 4,3 SR terjadi pada pukul 08.11 WIB.

"Mengingat banyaknya gempa susulan hingga Selasa siang, masyarakat diminta tetap waspada," katanya.

Menurut Syahnan, gempa susulan terjadi akibat masih ada energi yang belum terlepas saat gempa utama Senin malam.

"Soal adanya pengaruh gempa tektonik ke Gunung Sinabung harusnya tidak ada, karena lain gempa tektonik dan vulkanik," katanya.

Sementara itu, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Deri, mengatakan, gempa yang berpusat di Deliserdang itu tidak berpengaruh kepada aktivitas Gunung Sinabung.

"Tidak ada suplai magma sehingga gempa yang berpusat di Deliserdang jelas tidak memiliki pengaruh langsung kepada Gunung Sinabung," katanya.

Namun diakuinya, hingga Selasa siang, tercatat telah terjadi 1.500 kali gempa tektonik Gunung Sinabung dimana 23 gempa diantaranya dirasakan oleh sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar gunung itu.

"Makanya kepanikan masyarakat semakin besar," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017