Temanggung, 17/1 (Antara) - Hujan yang hampir terjadi setiap hari di Temanggung, Jawa Tengah, akhir-akhir ini telah mengakibatkan sejumlah titik longsor di beberapa kecamatan, kata Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi.

"Awal pekan ini memang Temanggung terus diguyur hujan lebat dan merata di berbagai wilayah. Akibatnya, terjadi beberapa bencana tanah longsor seperti di Kecamatan Kledung, Bulu, Pringsurat, dan Gemawang," katanya di Temanggung, Selasa.

Ia menuturkan tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, tetapi masyarakat harus tetap waspada karena bencana tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu.

Ia menyebutkan, kejadian tanah longsor antara lain terjadi di Dusun Mayongan, Desa Jeketro, Kecamatan Kledung, pada Selasa pagi pukul 06.30 WIB.

"Longsor terjadi saat hujan deras di ketinggian wilayah Gunung Sindoro ini mengakibatkan kerusakan di lahan bambu milik Paring, sepanjang 15 meter, tinggi 30 meter. Akibat longsor akses jalan desa dari Jeketro menuju Tuksari, Kecamatan Kledung menjadi tertutup," katanya.

Ia mengatakan masyarakat bersama petugas BPBD, TNI, Polri melakukan evakuasi pohon bambu yang melintang jalan dan menggantung, agar tidak membahayakan apabila ada orang lewat. Bencana tersebut juga mengakibatkan kabel listrik PLN jalur Bansari-Ngadirejo tertimpa pohon bambu dan dua tiang listrik retak serta saluran air minum dusun terputus.

Tanah longsor juga terjadi di Dusun Tompak, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Akibat hujan deras di lereng Gunung Sumbing ini sebuah senderan rumah sepanjang 14 meter, tinggi empat meter, lebar 50 centimeter longsor. Senderan tersebut milik warga bernama Samsuri (60) dan mengakibatkan kerugian sebesar Rp10 juta.

Ia mengatakan juga terjadi Dusun Babadan, Desa Kemiriombo, Kecamatan Gemawang mengakibatkan rumah milik Jumirah (44) rusak.

Kronologi kejadian, bermula dari hujan deras selama seharian hingga mengakibatkan tanah di samping rumah berangsur-angsur longsor dengan ukuran panjang 10 meter tinggi empat meter. Rumah Jumirah rusak pada bagian dinding ruang tamu dan kamar tidur dengan kerugian sekitar Rp15 juta.

Bencana tanah longsor juga terjadi di Dusun Ngadiroso, Desa Wonokerso, Kecamatan Pringsurat mengakibatkan senderan di belakang rumah Muhtoyib (65) setinggi lima meter, panjang 20 meter longsor dan menimpa rumah milik Yasno (55).

Kerusakan pada tembok bagian depan rumah Yasno mengakibatkan kerugian sekitar Rp50 juta, adapun Muhtoyib merugi Rp5 juta untuk kandang roboh dan Rp50 juta untuk taludnya.

"Bahaya tanah longsor di lokasi tersebut masih mengancam rumah milik Dahyono (70) dan Pratino (38) sehingga dua keluarga itu saat ini harus mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017