Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan 400.000 kunjungan wisatawan mancanegara pada 2017, meningkat dari target 2016 sebanyak 360.000 kunjungan.

"Kami targetkan selama 2017 kunjungan wisatawan mancanegara mulai 380.000 sampai 400.000 wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Aris, peningkatan target kunjungan itu akan didukung berbagai event atau atraksi wisata yang akan dihelat pada tahun ini. Salah satu agenda menarik pada awal 2017 yakni Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang akan digelar 5-11 Februari 2017.

"Ini mendukung (kunjungan wisata) pada saat-saat low season seperti ini. Agenda atraksi dan event-event seni budaya di Yogyakarta biasanya (diselenggarakan) setelah Maret 2017," kata dia.

Selain menggencarkan penyelenggaraan atraksi wisata, menurut dia, dalam waktu dekat juga akan muncul program paket wisata murah yang diinisasi oleh pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY, serta sejumlah maskapai penerbangan.

Dengan sejumlah program penunjang wisata yang akan diselenggarakan itu, Aris juga optimistis untuk kunjungan wisatawan nusantara mampu mencapai 4,2 juta orang dengan pergerakan wisata mencapai 22 juta wisatawan.

"Sehingga tahun ini kami berharap kunjungan wisata di DIY meningkat 20 persen," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar DIY Arya Nugrahadi mengatakan selain atraksi wisata, pihaknya juga akan fokus mengembangkan destinasi wisata berbasis masyarakat untuk meningkatkan tingkat kunjungan maupun lama tinggal wisatawan di DIY yang rata-rata masih kurang dari dua hari.

"Beberapa destinasi berbasis masyarakat untuk liburan Tahun Baru 2017 mengalami kenaikan empat hingga delapan kali lipat dibanding hari biasa," kata dia.

Sejumlah destinasi wisata berbasis masyarakat yang pengembangannya akan mendapatkan dukungan dari Dispar DIY antara lain pengembangan wisata minat khusus teh di perbukitan teh Nglinggo, wisata minat khusus kopi di Puncak Suralaya, pengembangan perbukitan Menoreh, pengembangan daya tarik wisata Gua Kiskendo untuk pembangunan kelengkapan teater Sendratari Sugriwa-Subali, serta pengembangan wisata batik di Sidorejo, Lendah, Kulon Progo.

Sementara itu, khusus untuk pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Gunung Kidul, menurut dia, akan fokus pada pengembangan Geopark, Gunung Sewu yang telah menjadi bagian dari Global Geoparks Network (GGN) UNESCO itu.

Untuk pengembangan destinasi wisata di Bantul, menurut dia, pada 2017 akan lebih banyak difokuskan untuk mendukung penataan kawasan Laguna, Pantai Depok, sebagai bagian dari tahapan penataan kawasan gumuk pasir dan kuliner Depok.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017