New York (ANTARA News) - Indeks saham di Wall Street berakhir sedikit lebih rendah setelah bergerak dalam kisaran ketat pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pelaku pasar mempertimbangkan pernyataan-pernyataan dari Perdana Menteri Inggris Theresa May tentang "Brexit".

Indeks Dow Jones Industrial Average berkurang 58,96 poin atau 0,30 persen menjadi ditutup pada 19.826,77 poin. Indeks S&P 500 mengalami penurunan 6,75 poin atau 0,30 persen menjadi berakhir di 2.267,89 poin, dan indeks komosit Nasdaq turun 35,39 poin atau 0,63 persen menjadi 5.538,73 poin.

Inggris akan meninggalkan pasar tunggal Eropa, membatasi akses ke negara dengan warga negara Uni Eropa dan mengakhiri yurisdiksi Inggris dari Pengadilan Eropa (ECJ), May mengatakan pada Selasa dalam sambutan tersulitnya selama ini.

May mengatakan, ia ingin Inggris tetap sebagai "sahabat dan tetangga" bagi Eropa, serta melakukan perdagangan ke seluruh dunia hingga ke negara-negara seperti Tiongkok, Brazil dan negara-negara Teluk.

Namun demikian, dia menambahkan pemerintah Inggris Raya akan membawa kesepakatan Brexit yang disetujui bersama Uni Eropa ke pemungutan suara di parlemen.

Para analis mengatakan bahwa pidato May diperkirakan akan menjadi bencana, tapi ia telah berhasil mengelola ekspektasi itu dan menyampaikan pidatonya dengan sangat baik.

Dalam berita perusahaan, saham Morgan Stanley turun 3,79 persen menjadi 42,15 dolar AS, meskipun bank investasi itu melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Pasar saham AS ditutup pada Senin untuk Martin Luther King Jr. Day. Pada Jumat (13/1), saham-saham AS berakhir bervariasai (mixed), dengan Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi baru. sebut Xinhua.

(A026/A011)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017