Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berhasil melampaui target dana kepesertaan pada 2016 menjadi Rp260,54 triliun (106 persen) dengan tingkat manfaat investasi mencapai 9,43 persen.

"Dibanding tahun 2015, hasil dana investasi meningkat 26 persen dari tahun sebelumnya," kata Dirut BPJS-TK Agus Susanto usai memberi kuliah umum pembekalan wisudawan pascasarjana UGM di Yogyakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pada Desember 2016 terjadi peningkatan dana yang berasal dari iuran peserta dan kenaikan indeks (IHSG) hingga Rp10 triliun. Kenaikan iuran terjadi, kata Agus, karena banyak perusahaan yang membayar iuran sekaligus di akhir tahun, termasuk membayar iuran bulan Januari dan Februari 2017.

Agus juga menambahkan beberapa inisiatif strategis yang dijalankan pada tahun 2016 telah menunjukkan perkembangan positif.

Inisiatif itu di antaranya kerja sama Service Point Office (SPO) dengan perbankan untuk pelayanan, perluasan kepesertaan dengan sistem keagenan yang diadopsi dari Sharousi Jepang, yaitu Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI), perlindungan pekerja rentan melalui sistem crowd funding lewat Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran).

Lalu, pemberian manfaat keseharian melalui mekanisme co-marketing dengan mitra dan peningkatan kepatuhan melalui sistem pengaduan oleh peserta di BPJSTK Mobile.

Saat ini, kinerja yang dicapai melalui inisiatif strategis tersebut cukup baik dengan jumlah SPO sebanyak 2.309 di seluruh Indonesia, perolehan kepesertaan sebanyak 252.702 peserta melalui program GN Lingkaran dan 2.723 melalui pilot project program PERISAI di Jogjakarta dan Jember selama dua bulan.

Sementara untuk jumlah aduan melalui BPJS-TK Mobile mencapai sebanyak 33.467 pelapor dan kerja sama co-marketing dengan 411 merchant yang menawarkan potongan harga untuk restoran, hotel, dan lain sebagainya.

Di sisi lain dia meyakini pada 2017 masih banyak tantangan yang harus dihadapi BPJS-TK.

Tahun 2017 akan menjadi spesial bagi BPJS Ketenagakerjaan karena pada tahun ini, genap 40 tahun BPJS Ketenagakerjaan melindungi pekerja Indonesia sejak berdirinya Perum Astek pada 1977.

Tahun ini, target yang ditetapkan juga ditingkatkan dari 2016, didukung strategi yang tepat dengan tema "Memperkuat Kapasitas Organisasi dan Kemitraan Strategis untuk Optimalisasi Cakupan Kepesertaan".

Dari sisi kepesertaan, total tenaga kerja aktif tahun 2017 ditargetkan mencapai 25,2 juta orang atau meningkat 11 persen dari 2016. Sementara iuran ditargetkan mencapai Rp55,37 triliun atau meningkat 14 persen dari 2016. Dari sisi dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp297 triliun atau meningkat 14 persen dari tahun 2016.

Untuk tahun 2017, inisiatif strategis yang ada akan semakin ditingkatkan, mulai dari memperbanyak kerja sama co-marketing dengan perusahaan mitra BPJS Ketenagakerjaan, Optimalisasi BPJSTK Mobile, peningkatan kepesertaan dari pekerja rentan melalui program GN Lingkaran, dan optimalisasi PERISAI.

"Kami optimis, dengan kerja keras dan cerdas serta kolaborasi yang lebih baik dengan berbagai pihak, dan didukung kondisi perekonomian tahun 2017 yang semakin baik, kami akan mampu mencapai target kepesertaan aktif lebih dari 25 juta orang," demikian Agus.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017