Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bertekad menekan kecelakaan penerbangan setelah resmi dilantik.

"Saya sudah memiliki program perencanaan yang transparan sampai dengan pengadaan barang atau alutsista. Dengan demikian maka seluruh kekuatan udara bisa melaksanakan, terbang dengan aman sehingga kita terhindar dari kecelakaan penerbangan, itu yang akan benar benar saya awasi dan saya akan turun ke bawah," katanya usai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Ia menyatakan akan terus melakukan evaluasi dan menjadikan temuan fakta di lapangan sebagai bahan koreksi supaya kecelakaan penerbangan tidak berulang.

Menurut dia, manajemen yang baik, mulai dari pengadaan barang sampai pembinaan, sangat penting dalam upaya menghindari kecelakaan pesawat.

"Kalau kita memiliki manajemen yang baik niscaya kecelakaan pesawat bisa dihindari," tuturnya.

Hadi, yang menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden 2015-2016, juga menyatakan akan meremajakan armada pesawat sesuai rencana strategis.

"Sesuai dengan Renstra 2024 kita akan melakukan satu peremajaan pesawat yakni pesawat F5. Karena pesawat F5 ini sudah satu tahun tidak terbang. Penggantinya itu apa, masih dalam perencanaan," katanya.

Mantan Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan itu juga berencana menambah radar.

"Kita memiliki radar Hanud (pertahanan udara) hanya 20. Dengan Renstra ketiga ini akan ada penambahan 12 radar menjadi 32. Kita harapkan tidak ada bolong-bolong lagi kalau ada yang pesawat melanggar," ujarnya.

Penambahan radar rencananya dilakukan di wilayah Nusa Tenggara, Pontianak, dan Jayapura, kemudian Sumatera.

"Daerah-daerah yang masih bolong, yang belum ter-cover radar, kita akan tempatkan radar. Kita sudah berencana sampai 2024 mudah-mudahan 32 radar sudah terpasang," katanya.


Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017