Shanghai (ANTARA News) - Seekor ibu panda raksasa berusia 21 tahun dan anaknya yang berusia enam bulan mati karena sakit di Kebun Binatang Shanghai akhir Desember lalu, demikian pihak kebun binatang melaporkan, Kamis.

Ibu panda bernama Guo Guo itu menderita pankreatitis akut, sedangkan anaknya yang betina Hua Sheng menderita masalah perut dan saluran usus yang parah. Hal tersebut disampaikan akun media sosial semacam Twitter milik Shanghai Wild Animal Park Sina Weibo.

Guo Guo dan Hua Sheng masing-masing jatuh sakit pada 19 dan 23 Desember, dan mati pada 26 dan 31 Desember.

Ibu panda sempat dikarantina untuk pengobatan pada 19 Desember, tak lama setelah dia menunjukkan gejala demam, muntah, diare, sakit perut dan terdapat lendir di saluran pembuangannya. Kondisinya semakin kritis pada 22 Desember ketika ia mulai kejang-kejang.

Sementara Hua Sheng diambil dari ibunya dan disusui menggunakan botol setelah ibunya jatuh sakit. Ia kemudian mulai menunjukkan gejala muntah, sakit perut dan terdapat lendir pada saluran pembuangannya empat hari kemudian.

Pada 29 Desember, Hua Sheng menjalani operasi untuk memotong lebih dari 80 senti meter ususnya, setelah hasil CT scan menyatakan bahwa terjadi masalah pada ususnya. Namun ia tidak bertahan lama.

Dua dokter hewan dan peternak dari Konservasi China dan Pusat Penelitian Panda raksasa membantu mengobati panda-panda itu.

Sampel dari panda itu telah dikirim ke para peneliti di Shanghai dan Changchun, serta Provinsi Sichuan, yakni habitat alami panda raksasa, untuk mencari tahu bagaimana dan mengapa mereka dapat sakit. Demikian diberitakan Kantor Berita Xinhua.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017