Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta telah mencetak 7,2 juta surat suara yang akan digunakan dalam Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017, kata anggota KPU Jakarta M. Fadlillah.

"Alhamdulillah proses pencetakan surat suara untuk Pilkada Jakarta 2017 sudah selesai semua," kata Fadlillah di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan saat ini 7,2 juta surat suara itu sedang dalam proses pengiriman ke Jakarta dari tempat pencetakan di daerah Makassar Sulawesi Selatan.

Fadlillah mengatakan setelah surat suara sampai di Jakarta maka akan langsung dikirim ke KPU kabupaten/kota, kemudian akan dilakukan sortir dan pelipatan.

"Nanti langsung dikirim ke KPU kabupaten/kota, setelah itu dilakukan sortir dan pelipatan," ujarnya.

Menurut dia, 7,2 juta surat suara yang dikirim itu termasuk surat suara tambahan yang akan digunakan apabila dilakukan pemilihan ulang.

Fadlillah menjelaskan surat suara tambahan itu jumlahnya 2,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) per-Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 7.292.619 surat suara dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jumlah surat suara yang di cetak sebanyak Daftar Pemilih Tetap plus 2,5 persen pemilih di tiap Tempat Pemungutan Suara yaitu sekitar 7.392.619 surat suara," kata Fadlillah di Kantor KPU Jakarta, Rabu (11/1).

Dia mengatakan KPU Jakarta juga menyiapkan 200 ribu surat suara kalau terjadi pemungutan suara ulang. Menurut dia, proses pencetakan surat suara dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan dan pihak KPU Jakarta mengirimkan tim pengawas yang melakukan proses pengawasan pencetakan surat suara.

"Kami harap proses produksi berjalan baik dan lancar namun ada kejadian mati listrik beberapa waktu namun kami himbau agar bisa diantisipasi dan insya Allah berjalan sesuai target," ujarnya.

Selain itu menurut dia, KPU Provinsi DKI Jakarta dibantu KPU kabupaten/kota akan menyortir surat suara sehingga apabila ditemukan kerusakan maka tidak didistribusikan ke TPS-TPS.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017