Jakarta (ANTARA News) - Upaya pemadaman api yang menghanguskan blok I, II dan III Pasar Senen, Jakarta, membuahkan hasil setelah petugas pemadam kebakaran berjibaku sekitar 20 jam untuk menghentikan amuk si jago merah itu.

"Malam ini, Jumat dinihari pukul 00:00 WIB, api sudah mulai padam. Namun kami masih terus melakukan penyisiran di beberapa titik terutama yang terlihat kepulan asap, untuk memastikan api tidak akan berkobar lagi," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Subejo kepada Antara, di Jakarta, Jumat.

Menurut Subejo, meskipun api sudah bisa dikuasai namun pihaknya masih terus berjaga-jaga dengan menyemprotkan air di sejumlah lokasi yang masih menimbulkan panas dan asap.

Ia menjelaskan, sejak kebakaran terjadi pada Kamis (19/1) pukul 04:20 WIB, sebanyak 70 mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan yang melibatkan 271 petugas pemadam.

Kebakaran hebat mencapai puncaknya sekitar pukul 10:00 WIB hingga siang hari yang radiusnya semakin meluas.

Subejo mengakui kesulitan memadamkan api karena di dalam kios yang berjumlah 1.500 unit tersebut berisikan barang-barang yang mudah terbakar, seperti pakaian jadi, tekstil, percetakan, hingga toko elektronik.

"Situasi yang kami hadapi semakin sulit di mana aliran air dari kali Kwitang, dan Kali Lio tersendat karena harus melalui jalan yang dilintasi kendaraan di sekitar Pasar Senen," tegas Subejo.

Beberapa akses untuk mendekat titik api sulit ditembus oleh petugas karena masih terkunci sehingga menyulitkan pemadaman. "Ditambah lagi warga yang terus mendekat ke lokasi kebakaran juga menyulitkan petugas melakukan pemadaman," katanya.

Hingga pukul 00:15 WIB kepulan asap meskipun tipis masih terlihat di beberapa titik terutama di sisi selatan lantai 1 yang berseberangan dengan Atrium Plaza.

Petugas terus berusaha menyemporkan air dan berjaga-jaga agar tidak kembali menimbulkan api.

Kebakaran Pasar Senen yang belum diketahui penyebabnya ini, hingga malam hari masih menjadi tontonan warga. Bahkan di sepanjang jalan dari arah Gunung Sahari menuju Kramat Raya masih padat di mana pengendara mobil dan sepeda motor memperlambat laju kendaraan, serta ditambah warga yang ingin melihat dari dekat kebakaran dari arah jalan layang tersebut.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017