Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta menguat 13 poin menjadi Rp13.363 per dolar AS pada Jumat pagi.

"Rupiah menguat seiring dengan momentum perekonomian Indonesia yang relatif cukup kondusif," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Ia menambahkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate) yang dipertahankan di level 4,75 persen dinilai sebagian pelaku pasar masih cukup baik untuk menjaga ekonomi ke depan.

"Kebijakan itu menjadi salah satu faktor yang membuat laju rupiah dapat bertahan di area positif," katanya.

Meski demikian, dia menjelaskan, sentimen mengenai pidato Ketua The Federal Reserve Janet Yellen yang memberi sinyal pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang berkelanjutan sehingga memungkinkan untuk menaikkan suku bunga acuan menahan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, bergerak lebih tinggi.

"Tren penguatan rupiah dapat terbatas menyusul pidato The Fed itu," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan adanya harapan mengenai kenaikan peringkat investasi Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P) memberikan sentimen positif di pasar keuangan domestik.

"Namun, menjelang pidato Donald Trump dapat membuka peluang bagi rupiah untuk berbalik arah," katanya.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017