Jakarta (ANTARA News) - Penelitian Kaspersky Lab menunjukkan banyak pengguna yang menempatkan keamanan online mereka dengan membuat kata kunci, password, sederhana sehingga berisiko menimbulkan konsekuensi buruk.

"Sayangnya banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa mereka selalu jatuh ke dalam perangkap pembuatan manajemen password ‘sederhana’ yang salah. Kesalahan-kesalahan ini, pada gilirannya, seperti meninggalkan pintu depan menuju e-mail, rekening bank, file pribadi dan lainnya terbuka lebar bagi penjahat siber", ungkap Kepala Bisnis Konsumen Kaspersky Lab, Andrei Mochola, dalam siaran pers.

(Baca juga: Sistem password baru dengan pola dan gambar )

Kaspersky Lab menemukan ada tiga kesalahan umum ketika membuat password, yaitu:

1. Menggunakan password yang sama untuk beberapa akun, ini berarti jika password tersebut bocor, maka akun lainnya dapat diretas.

2. Menggunakan password yang lemah sehingga mudah untuk diretas.

3. Menyimpan password mereka secara tidak aman, sehingga menyia-nyiakan pentingnya memiliki password bahkan yang kuat sekalipun.

Hampir satu dari lima pengguna internet menghadapi upaya peretasan akun, tapi, hanya sedikit yang menerapkan keamanan berupa password yang efektif. Misalnya, hanya 30 persen pengguna internet yang membuat password benar-benar baru untuk setiap akun berbeda.

(Baca juga: Tips jaga keamanan data siber perusahaan anda)

Satu dari 10 pengguna masih menggunakan password yang sama untuk akun mereka. Bila diretas, setiap akun yang dimiliki berisiko dibobol dan dieksploitasi.

Hanya 47 persen pengguna yang membuat password cukup kuat, berupa kombinasi huruf besar-kecil dan 64 persen yang menggunakan campuran huruf dan angka.

Pengguna internet menempatkan diri mereka sendiri dalam risiko dengan membagikan password ke orang lain. 28 persen berbagi password dengan keluarga terdekat, 11 persen dengan teman-teman mereka.

Sekitar 22 persen orang mengaku menulis password di catatan mereka untuk membantu mengingatnya. Bahkan jika password kuat, perilaku ini membuat pengguna rentan karena orang lain dapat melihat dan menggunakannya.

Pengguna dapat memanfaatkan piranti lunak password manager untuk menyimpan semua kata kunci, alamat serta rincian kartu kredit, yang tersinkronisasi di semua perangkat. Pengguna hanya perlu mengingat satu kata kunci utama untuk membuka software tersebut.

(Baca juga: Tips menjaga keamanan online ala Google)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017