Pontianak (ANTARA News) - Majelis Adat Budaya Melayu dan Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat, Jumat, sepakat untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.

Dari pertemuan antara Ketua Umum MABM Kalbar Chairil Effendy dan Pelaksana Harian Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat Cornelius Kimha, di Pontianak pukul 13.30 WIB, menyepakati untuk menciptakan Kamtibmas di Kalbar.

Isi kesepakatan yang dibacakan oleh juru bicara pertemuan, Zulfidar Zaidar menyatakan MABM dan DAD Kalbar sepakat menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di Kalbar.

Ia menyatakan, pihak yang menggelar demonstrasi di Pontianak, hari ini diimbau agar tidak melakukan perbuatan anarkis.

MABM dan DAD Kalbar sepakat turut aktif ikut mendinginkan suasana dengan tidak mengeluarkan pernyataan di media massa yang bisa menimbulkan resistensi dari kelompok lain.

Kemudian, DAD dan MABM mengimbau peran aplikatif Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk mengambil langkah-langkah antisipasi apabila muncul potensi miss-komunikasi antar-agama dan dan antar-kelompok masyarakat.

MABM dan MAD (Majelis Adat Dayak) mendukung tugas Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menciptakan stabilitas keamanan, dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku apabila terbukti terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

"Kedua belah pihak berusaha seoptimal mungkin mengendalikan masyarakatnya agar tidak terprovokasi isu-isu yang menyesatkan, ujarnya.

Pertemuan disaksikan oleh Zulfydar Zaidar Mochtar SE MM, Prof Ir HM Alamsyah HB, Drs Budiman Tahir MSi, M Yusuf SPd, MSi dari Sekretaris MABM Provinsi Kalbar, dan Yohanes Nenes sebagai Ketua Tim Advokasi dan Lembaga Konsultasi Hukum Dewan Adat Dayak Provinsi Kalbar.

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017