Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi menegaskan bahwa kunjungan salah seorang pengurus MUI, Istibsyaroh, ke Israel bukan atas nama organisasi yang menjadi wadah musyawarah ulama Indonesia itu.

"MUI dalam waktu dekat akan memanggil beliau untuk meminta klarifikasi atau tabayyun atas kunjungannya, karena kunjungan tersebut dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan pimpinan MUI," kata Zainut Tauhid Saadi melalui pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut Zainut, pimpinan MUI sangat menyesalkan kunjungan tersebut karena dinilai telah menyalahi kebijakan organisasi.

MUI, kata dia, melarang semua pengurusnya untuk berkunjung ke negara zionis dengan atau tanpa dalih apa pun.

"MUI sebagai salah satu representasi umat Islam Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Negara Palestina," katanya.

Zainut menegaskan kebijakan tersebut sesuai dengan semangat konstitusi yakni menolak segala macam bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Israel, kata dia, adalah negara agresor dan penjajah yang selama ini berbuat dzalim terhadap rakyat Palestina.

Sebelumnya, dilansir dari website Kementerian Luar Negeri Israel (Israel Ministry of Foreign Affairs), kunjungan Istibsyaroh mengunjungi Israel atas inisiatif Australia/Israel and Jewish Affairs Council (AIJAC), tapi tidak dijelaskan isi pertemuan tersebut.

Prof. Hajjah Istibsyaroh adalah Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017