Jakarta (ANTARA News) - Pemerintahan baru Amerika Serikat pimpinan Presiden Donald Trump geram luar biasa setelah media massa membandingkan jumlah pengunjung pelantikan Trump dengan saat Barack Obama dilantik pada 2009 yang disimpulkan media massa kalah banyak.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer menuduh foto dan video, termasuk dari udara, yang disampaikan media massa, sebagai kabar bohong.

Spicer juga menyebut bohong, kabar yang menyatakan jumlah pengguna transportasi umum di Wasington DC saat Trump dilantik, kalah banyak dengan pengguna serupa saat terjadi demonstrasi kaum wanita menentang Trump sehari setelah dia dilantik, serta kalah banyak dari pengguna transportasi umum saat Obama dilantik.

Namun dari bukti foto berbagai media massa justru mengindikasikan Spicer yang justru berbohong, karena berdasarkan dua foto berbeda yang kemudian digabungkan, memang terlihat jelas sekali jumlah pengunjung pelantikan Trump kalah banyak sekali dari jumlah pengunjung pelantikan Barack Obama pada 2009.

Menyebut kabar media sebagai kabar palsu, Spicer dengan penuh kemarahan balik mengklaim bahwa Donald Trump telah mengundang "audiens paling banyak yang pernah terlihat dalam sejarah pelantikan presiden, baik dalam jumlah orang maupun di seluruh dunia."

Spicer menuduh wartawan tidak akurat memberitakan jumlah pengunjung pelantikan Trump dan telah menggunakan foto-foto tidak sepantasnya untuk "menyepelekan dukungan sangat besar" rakyat kepada Trump.

"Tak ada yang bisa menghitung, karena National Park Service, yang mengelola National Mall, tidak menghitung satu pun yang keluar kerumunan," kata Spicer sebelum menyatakan jumlah pengunjung pelantikan Trump yang paling besar dalam sejarah pelantikan presiden AS.

"Upaya media untuk mengecilkan antusiasme kepada pelantikan adalah memalukan dan salah," sambung dia seperti dikutip The Guardian.

Berikut video yang ditayangkan salah satu media yang terkenal netral di AS, PBS, yang menunjukkan National Mall di mana Trump dilantik Jumat pekan lalu, memang tidak penuh oleh pengunjung, berbeda dengan saat Barack Obama dilantik delapan tahun silam.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017