Jakarta (ANTARA News) - Jakarta Islamic Center (JIC) bekerja sama dengan Islamic Art Museum Louvre Perancis akan mendirikan Museum Islam Jakarta sebagai simbol peradaban Islam di DKI Jakarta.

"Nantinya museum akan diisi dengan publikasi dari berbagai sumbangsih ulama, baik itu berupa manuskrip atau peninggalan-peninggalan Islam di Jakarta," ujar Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam JIC KH Shodri dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Ia menuturkan museum itu akan menjadi gambaran pengembangan peradaban Islam di Jakarta dan diharapkan juga menjadi gambaran kemajuan Islam di Indonesia.

Ia memutuskan bekerja sama dengan Islamic Art Museum Louvre Perancis karena memiliki pengalaman dalam tata kelola museum yang baik.

"Museum ini akan menjadi jendela pengetahuan sekaligus penegasan tentang corak keislaman di Ibu Kota, jadi tata kelolanya harus bagus," ujar KH Shodri.

Museum tersebut direncanakan segera dibangun dan ditargetkan selesai pada 2017 di kawasan JIC.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Heri Suhartono mengharapkan hasil yang bagus dari kerja sama tersebut karena melibatkan pengelola yang berpengalaman.

"Tujuan dari kerja sama dengan Islamic Art Museum Louvre Perancis supaya kami bisa mendapatkan informasi terkait tata kelola pengadaan Museum Islam Jakarta," kata Heri.

JIC yang mulai 2017 menjadi unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Sosial DKI Jakarta, merupakan lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta yang menempati lahan bekas kawasan pelacuran terbesar di Jakarta, yakni lokalisasi Kramat Tunggak.

JIC diharapkan menjadi salah satu simpul pusat peradaban Islam di Indonesia dan Asia Tenggara yang menjadi simbol kebangkitan Islam di Asia dan Dunia.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017