Jakarta (ANTARA News) - Institut Prancis di Indonesia (IFI) menggelar La Nuit des Idées (Night of Ideas); malam pertemuan dan berbagi gagasan pada 26 Januari di Auditorium IFI Thamrin, Jakarta. 

Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, yaitu sosiologi, filsafat, tatakota, agama, museologi dan sastra untuk berdialog dengan tema “monde commun” atau “dunia bersama”.
 
Nights of Ideas akan dibuka dengan pertunjukan wayang oleh Dalang Pak Toyo dengan lakon bertajuk King Parikesit. 

Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama Penanggung Jawab Departemen Seni Islam Museum Louvre Paris Yannick Lintz, sosiolog Elizabeth Inandiak, Guru Filsafat Sekolah Internasional Prancis Jakarta Christian Girard, Penanggung Jawab Program Pusat Studi Perkotaan RUJAK Elisa Sutanudjaja dan sutradara “Prenjak” Wregas Bhanuteja.

Penanggung Jawab Departemen Seni Islam Museum Louvre Paris akan mengangkat tema bagaimana melindungi jejak sejarah di negara yang tengah dilanda perang. 

“Saat ini di Grand Palais di Paris, atas inisiatif Museum Louvre, tengah berlangsung sebuah pameran yang dipersembahkan bagi upaya penyelamatan peninggalan bersejarah di Suriah yang hancur lebur akibat perang,” kata dia dalam keterangan pers.

“Sebagai bagian dari upaya pelestarian benda bersejarah juga, kami membidik generasi muda melalui pendidikan untuk melatih empati dan kepedulian mereka sedini mungkin pada peninggalan bersejarah.”

Night of Ideas juga akan dimeriahkan oleh pertunjukan musik oleh Kandank Jurank Doank pimpinan Dik Doank serta pemutaran film “Prenjak” yang terpilih dalam kategori film pendek program La Semaine de la Critique Festival Film Cannes 2016.

Acara ini diselenggarakan secara serentak di Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017