Yang ingin saya sampaikan adalah BUMN ini harus berani. Berani apa, kalau saya ya meningkatkan target investasi
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meresmikan acara pembukaan Executive Leadership Program (ELP) bagi Direksi BUMN di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Sebanyak 600 peserta ELP hadir di Istana Negara Jakarta untuk mengikuti acara pembukaan tersebut.

Mereka mengenakan baju putih dan bawahan hitam yang hampir seluruhnya merupakan jajaran pimpinan BUMN.

Sebelumnya mereka berkumpul di Kementerian BUMN untuk kemudian berangkat secara berombongan menuju Istana Negara Jakarta.

Setelah dibuka Presiden Jokowi, acara tersebut akan dilanjutkan di Kantor Pertamina hingga Rabu malam (25/1).

Sejumlah menteri tampak hadir pada kesempatan itu untuk mendampingi Presiden Jokowi di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Rangkaian acara pembukaan ELP di Istana Negara dimulai pada sekitar pukul 11.30 WIB.

Menteri BUMN Rini Soemarno saat memberikan laporan dalam acara itu mengatakan ELP diadakan untuk menjawab tantangan pemimpin BUMN masa depan yang berintegritas, profesional, dan visioner.

"Selain itu ELP dirancang untuk mengembangkan kapasitas pemimpin yang berwawasan global memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan tidak lupa memimpin dg hati nurani," kata Rini.

Pada kesempatan itu, Rini juga melaporkan kinerja BUMN 2017 termasuk jumlah BUMN saat ini yang mencapai 118 BUMN dengan 25 anak perusahaan eks BUMN dan karyawan mencapai lebih dari 1 juta orang.

Pada 2016 belanja modal BUMN mencapai Rp298 triliun atau tumbuh 35 persen dari 2015 dengan fokus belanja pada infrastruktur, enegi, dan konektivitas.

"Dengan demikian aset BUMN tumbuh 10 persen hingga mencapai Rp6.325 triliun sedangkan ekuitas yang mencerminkan nilai investasi permanen pemerintah tumbuh 20 persen hingga mencapai Rp2.234 triliun," katanya.

Pendapatan usaha BUMN kata Rini, tumbuh 6 persen menjadi Rp1.802 triliun dan laba bersih tumbuh 10 persen hingga mencapai Rp164 triliun.

"Kontribusi BUMN terhadap negara mencapai Rp202 triliun dalam bentuk deviden dan pajak tidak termasuk pendapatan negara bukan pajak," katanya.

Presiden pada kesempatan itu berpesan agar BUMN berani dan optimistis untuk meningkatkan target investasi.

"Yang ingin saya sampaikan adalah BUMN ini harus berani. Berani apa, kalau saya ya meningkatkan target investasi. Saya mendapatkan laporan 2016, Rp285 triliun, 2017 targetnya 450 triliun, dan 2018 Rp700 triliun. Ini saya ikuti terus loh jangan dipikir saya enggak ikuti saya ikuti terus," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017