Jakarta (ANTARA News) - Mengenalkan gadget pada anak-anak memang bermanfaat bagi anak, terutama bila berkaitan dengan pendidikan.

Anak akan butuh gadget ketika mengerjakan tugas, misalnya mencari informasi tambahan.

Tetapi, bila digunakan secara tidak bijak, gadget dapat membuat anak mengalami gangguan berinteraksi dengan lingkungan di sekelilingnya.

Menurut psikolog dari Tigagenerasi, Annelia Sari Sani, orang tua tidak boleh begitu saja mengecap dirinya generasi yang tidak paham teknologi. Mau tidak mau orang tua harus menguasai teknologi, minimal gadget yang dipakai oleh anak-anaknya.

Ia khawatir bila gadget digunakan tidak bijak, akan menimbulkan masalah sebagai berikut.

1. Kurang interaksi
Terlalu banyak menghabiskan waktu di depan gawai dikhawatirkan membuat anak kurang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Padahal, dalam interaksi langsung, anak dapat belajar mengenali emosi, seperti marah, takut atau cemas. Sejumlah permainan virtual memang memberi tahu bahwa tokoh yang sedang dimainkan mengalami rasa tertentu, namun ada kalanya ekspresi wajah dan suara tidak sejalan dengan emosi.

2. Pasif
Anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung pasif, tidak banyak bergerak sehingga dapat berpengaruh pada kesehatan fisik, misalnya menimbulkan kelebihan berat badan.

3. Diskoneksi dengan lingkungan
Bila terlalu lama dibiarkan bermain dengan gadget, dikhawatirkan anak akan terputus dari lingkungan sosial. Ia merasa tidak butuh keberadaan orang lain. 


Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017