Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman bin Abd Al-Aziz As-Saud pada Minggu (29/1) sepakat untuk mendukung pembentukan zona aman di Suriah dan Yaman.

Dalam perbincangan telepon antara Trump dan Raja Salman, kedua pemimpin itu juga sepakat untuk mendukung gagasan lain guna membantu pengungsi yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang berkecamuk, demikian pernyataan Gedung Putih, Washington DC, seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Trump telah menyerukan diciptakannya zona aman di Suriah, karena memandang rencana itu sebagai cara "menghambat imigrasi pengungsi Suriah ke Eropa dan tempat lain".

Melalui telepon, Trump dan Raja Salman menyepakati pentingnya untuk memperkuat upaya gabungan guna memerangi penyebaran fanatisme agama.

Kedua pemimpin tersebut juga sepakat untuk bekerja sama dalam menangani tantangan terhadap keamanan dan perdamaian regional, termasuk konflik di Suriah dan Yaman.

Selain itu, mereka sepakat untuk "secara aktif" menerapkan kesepakatan mengenai program nuklir Iran.

Trump telah menyampaikan penentangannya terhadap kesepakatan itu, dan keduanya membahas penanganan kegiatan Iran "yang merusak kestabilan regional",  demikian penjelasan pihak Gedung Putih.

Kedua pihak juga membahas undangan dari Raja Arab Saudi kepada Trump untuk memimpin upaya Timur Tengah mengalahkan aksi teror dan membantu membangun masa depan baru, secara ekonomi dan sosial, buat rakyat Kerajaan Arab Saudi dan wilayah itu.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017