Amona, Palestina (ANTARA News) - Puluhan pemukim Yahudi garis keras membarikade diri mereka di sebuah rumah ibadat di permukiman liar di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Kamis (02/02), menolak meninggalkan tempat itu pada hari kedua operasi polisi untuk mengusir warga.

Polisi berhasil menggusur semua warga kecuali 42 keluarga yang tinggal di permukiman Amona pada Rabu sesuai dengan perintah Pengadilan Tinggi yang menemukan bahwa itu dibangun secara ilegal di tanah pribadi Palestina.

Pada Kamis pagi, sejumlah besar polisi bergerak untuk menggusur keluarga terakhir, dengan seorang ibu berteriak dengan kencang ketika dia diseret, kata seorang koresponden AFP.

Namun, polisi mengatakan mereka masih mencoba membujuk sekitar 70 hingga 150 “anarkis” yang membarikade diri mereka di rumah ibadat tersebut untuk pergi dengan sukarela.

Ratusan aktivis sayap kanan menerobos blokade jalan tentara pada Rabu pagi untuk menunjukkan dukungan bagi warga Amona.

Polisi mengatakan mereka mengusir 800 orang pada Rabu, membuat 13 penangkapan. Mereka mengatakan 24 petugas menderita luka ringan dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa.

Penggusuran warga Amona terjadi beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan rencana pembangunan 3.000 rumah baru di sejumlah permukiman lain di Tepi Barat.

(Baca juga: Israel mulai gusur permukiman ilegal di Tepi Barat)

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017