Jakarta (ANTARA News) - Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui wadah-wadah komunitas yang dibentuk baik dengan swadaya maupun dengan didukung oleh investor.

Sejumlah komunitas menemui Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Aat Surya Safaat di Jakarta, Jumat, untuk memaparkan kegiatan mereka dalam pemberdayaan masyarakat.

"Saya sengaja mengumpulkan komunitas-komunitas ini karena mereka adalah mutiara-mutiara di nusantara dalam perjuangannya untuk pemberdayaan masyarakat," ujar H Agoes Noegroho SSR yang memimpin diskusi.

Agoes yang minta dipanggil dengan nama singkat "Gus Noeg" juga menyerahkan lukisan menggunakan mixed media dan lempeng emas nonkanvas berjudul "Gunungan" kepada Aat yang disebutnya sebagai lukisan "kezuhudan sang hamba".
      
Hadir dalam pertemuan itu Amaliah Begum, Manajer PR HijraHeart (komunitas bisnis sosial muslimah); Lia Firdausy dan Ajeng selaku aktivis Yayasan Kaffah Indonesia; Lea Elfara selaku pendiri Muslimah Universe; Ki Ageng Lanang (Ustadz HM Yasin MD) yang memperkenalkan cara mudah baca-tulis Al-Quran dengan metode "Dallang"; dan Monique Hardono dari Awareness Healing Ascension; serta Taufik dari Indonesia Existential Project.
      
Amaliah Begum mengatakan bahwa HijraHeart bertekad mewadahi para muslimah untuk menyeimbangkan bisnis dan amal sesuai konsep bisnis islami, serta menggali potensi diri di berbagai bidang sambil senantiasa belajar sepanjang masa agar dapat menjadi manusia yang berdaya.
      
"Tiga hal yang menjadi fokus kami adalah kewirausahaan, kegiatan amal, dan gaya hidup Islami sesuai Quran dan sunnah," ujar Amaliah.
      
Sementara itu, Lia Firdausy dari Kaffah menyebut bahwa anggota yayasan ini mengadakan pengajian rutin setiap dua bulan dan telah mengadakan event Islami mulai dari talkshow, bazaar, kegiatan amal, kompetisi seni, maupun peragaan busana.
      
"Terkait Muslimah Universe, kami akan menggelar pemilihan duta muslimah internasional pada bulan Ramadhan nanti," ujar Lea Elfara yang merupakan penggagas Muslimah Universe.
      
Pemilihan duta muslimah yang disebutnya serupa dengan pemilihan Miss Universe namun dalam kerangka Islami itu pada tahun-tahun sebelumnya dihadiri oleh perwakilan dari banyak negara lain. "Yang sudah menyatakan hadir tahun ini ada 10 negara," ujarnya.
      
Pemilihan duta muslimah mensyaratkan peserta yang bisa mengaji, pintar serta modis, namun yang lebih penting adalah memiliki kepedulian terhadap masyarakat.
      
Sementara itu Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Aat Surya Safaat berharap agar komunitas-komunitas tersebut dapat mengembangkan kegiatan mereka dan lebih bisa berperan dalam pemberdayaan masyarakat.

(T.A043/Y008)

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017