Pontianak (ANTARA News) - Wali Kota Pontianak dua periode, Sutarmidji, hingga saat ini belum menentukan sikap apakah akan maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Kalimantan Barat untuk pemilihan kepala daerah tahun 2018 mendatang.

"Dalam waktu dekat ini, baru saya akan menentukan sikap apakah akan maju atau tidak dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalbar," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.

Sebelumnya berdasarkan pengamatan para pakar politik, akademis, dan masyarakat, wali Kota Pontianak dua periode itu, yang sudah mendapat berbagai penghargaan di bidang pelayanan publik, disebut-sebut sebagai sosok yang ideal menjadi gubernur Kalbar periode 2018-2022, karena telah terbukti membangun Kota Pontianak dengan baik.

"Saya belum menentukan sikap, dan akan terlebih dahulu berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait," ungkapnya.

Menurut dia, jika memang dirinya diamanahkan oleh partai, untuk maju sebagai calon gubernur, maka dia masih akan mempertimbangkan kepercayaan tersebut.

"Saya akan maju atau tidak, masih banyak pertimbangan yang mesti harus diambil," katanya.

Berbagai prestasi Pemkot Pontianak, pada masa kepemimpinan Sutarmidji, di antaranya, sebelumnya, Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), menempatkan Kota Pontianak pada peringkat pertama dalam Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) terbaik se-Indonesia dari 32 ibu kota provinsi yang disurvei dengan skor 79,29.

Dari hasil survei, sebagian responden yang merupakan pelaku bisnis menjagokan Kota Pontianak karena telah menyediakan infrastruktur yang baik, stabilitas serta kemudahan dalam penerbitan perizinan usaha. Kota Pontianak juga dinilai telah menerapkan layanan perizinan terpadu satu pintu yang mampu menerbitkan izin usaha bagi pelaku usaha dalam waktu sehari saja, lebih cepat dari pemerintah pusat yang mematok waktu tiga hari.

Selain itu, Kota Pontianak juga ditetapkan oleh KPPOD sebagai kota termurah dalam start-up atau memulai bisnis.

Serta, ditetapkan oleh Ombudsman RI sebagai kota dengan pelayanan publik terbaik se-Indonesia.

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017